Ia juga mengatakan hingga kini upaya yang dilakukan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Solok ialah mengutus para petugas ke lapangan agar terus melakukan upaya pencegahan dengan menyemprotkan disinfeksi ke kandang ternak yang terjangkit.
“Kemudian juga melakukan pengobatan terhadap sapi dan kerbau yang terjangkit PMK,” kata dia.
Menurut dia, PMK merupakan serangan virus yang berpotensi untuk cepat menyebar. Untuk itu, ia meminta agar para peternak dan pedagang untuk mengisolasi ternak supaya sebaran PMK di Kabupaten Solok tidak meluas.
Selain itu, upaya yang dilakukan Pemkab Solok dalam mengantisipasi penyebaran PMK terhadap hewan ternak ialah mengeluarkan surat edaran nomor 524.35/327/Diperta-2022 tentang pengendalian dan penanggulangan terhadap ancaman masuk dan menyebarnya PMK.
Dalam edaran itu, dilarang memasukkan atau jual beli ternak ruminansia dari daerah wabah ke Kabupaten Solok. Ternak dan produk yang diperjualbelikan harus memiliki surat keterangan asal ternak dan sertifikat veteriner.
Selain itu, Bupati Solok juga menutup sementara aktivitas pasar ternak Muaro Paneh untuk mencegah penyebaran PMK. (rdr/ant)

















