“Kita juga berharap investasi di Indonesia mulai memperhatikan konsekuensi terhadap lingkungan. Idealnya, investasi yang masuk dapat membuat ekonomi berjalan secara berkelanjutan,” kata Andre.
Direktur Deregulasi Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM, Dendy Apriandi mengatakan investasi adalah salah satu motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional.
“Kenapa? Dengan adanya investasi dapat mendorong terciptanya lapangan kerja. Dengan terciptanya lapangan kerja tentunya akan meningkatkan pendapatan dari masyarakat. Dengan pendapatan masyarakat itu justru akan mendorong daya beli atau konsumsi yang mengakibatkan pertumbuhan atau pergerakan dari sisi ekonomi,” tuturnya melalui aplikasi Zoom.
Dia menyebut, sebesar 79 persen pendapatan negara berasal dari penerimaan pajak. Artinya dengan tumbuhnya investasi tumbuh pula calon-calon kontributor pajak baru yang nanti dapat memberikan dampak positif terhadap peningkatan penerimaan pajak.
“Jadi inilah peran penting investasi. Di samping konsumsi negara juga dari ekspor-impor kita, tapi di lain pihak investasi merupakan motor penggerak pertumbuhan ekonomi dengan nilai kontribusi sebesar 29 persen. Karena investasi ini adalah motor penggerak perekonomian, maka investasi ini dijadikan salah satu barometer dari pertumbuhan ekonomi,” paparnya.
Ia mengatakan, Presiden menargetkan investasi sebesar Rp1.200 triliun pada tahun lalu. Kementeria Investasi/BKPM berhasil melebihi target dengan capaian sebesar Rp1.207 triliun. Tahun ini target investasi meningkat menjadi Rp1.400 triliun.
“Hingga September 2023 ini kita sudah mencapai sebesar 75 persen atau sekitar Rp1.053 triliun,” tuturnya.
Dia menjelaskan, tiga tahun terakhir investasi nasional sudah banyak terpusat di luar Pulau Jawa. “Sesuai pesan Presiden harus ada pemerataan investasi,” sebutnya. (rdr)

















