PADANG, RADARSUMBAR.COM – Sejak dilahirkan 2 Maret 2017, Dinda Delfia Putri sudah memperlihatkan gejala kelainan pada kepala dan tubuhnya. Orang tuanya, Fadel Muhammad (25) dan Nofia Lianda (23) langsung memastikan kondisi anak mereka ke dokter anak dan spesialis. Namun sayang, sampai hari ini, kondisi Dinda belum mengalami perubahan berarti, kepalanya membesar.
Ya, keluarga yang tinggal di rumah sangat sederhana di Bukit Gudang Baro, RT5 RW 3, Kelurahan Teluk Bayur, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang itu harus menerima kenyataan, anak pertama mereka menderita hidrosefalus. Sejenis penyakit terkait peningkatan volume cairan di dalam otak yang mengakibatkan pembesaran kepala pada bayi. Saat ini, Dinda tidak melihat, tidak bicara, bahkan juga tidak bisa mendengar.
Fadel dan Nofia terus berusaha memberikan pengobatan terbaik untuk anak satu-satunya mereka. Namun sayang, pekerjaan hanya sebagai sekuriti di rumah sakit dan sang istri tukang bersih-bersih di sebuah klinik, tak banyak yang bisa mereka lakukan. Beruntung, BPJS masih ada, meski cukup banyak yang tidak tertanggung obat dan peralatannya.
“Kalo kondisi Dinda kadang sehat kadang sakit. Kalau untuk kepala ya seperti inilah, masih besar. Sekarang di dalam kepala sudah ada selang buat mengeluarkan cairan, itu pun dari umur 5 bulan,” kata Fadel didampingi mertuanya, Eni Marlina (56) yang sehari-hari begitu telaten merawat cucunya itu.
Saat ini, sang ibu Nofia juga sedang dirawat di rumah sakit, karena gejala DBD (demam beradaran dengue). Jadilah fokus Fadel terpecah, harus merawat istri di rumah sakit, dan tetap menjaga anaknya di rumah yang tak jauh dari Pelabuhan Teluk Bayur itu. Dia juga tetap harus bekerja untuk kebutuhan sehari-hari.