JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – PT ASDP Indonesia Ferry (persero) terus berupaya meningkatkan layanan penyeberangan melalui pengembangan prasarana pelabuhan di lintas Ketapang-Gilimanuk yang menghubungkan Pulau Jawa dan Bali, salah satunya moveable bridge.
Dalam rapat koordinasi antar stakeholder penyeberangan yang digelar ASDP bersama dengan BPTD, INFA, Gapasdap, dan sejumlah pemangku kepentingan lainnya pada pekan lalu tersampaikan rencana pengembangan dermaga di Pelabuhan Gilimanuk dari jenis Ponton menjadi dermaga Moveable Bridge (MB).
Sekretaris Perusahaan ASDP Shelvy Arifin menyatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk menghadirkan layanan prima berkualitas kepada pengguna jasa dengan pengembangan prasarana dermaga menjadi moveable bridge (MB).
Jenis dermaga ini dikenal sebagai jembatan bergerak yang mengikuti pasang surut air laut yang dapat membantu perpindahan kendaraan ke dermaga dan sebaliknya.
“Di awal Juni 2023 ini, ASDP akan melaksanakan pengembangan dermaga MB di Pelabuhan Gilimanuk dari sebelumnya jenis Ponton. Rencana itu sebenarnya sudah dijadwalkan awal tahun.”
“Namun, tertunda sementara dikarenakan ASDP memprioritaskan operasional layanan Angkutan Lebaran 2023 pada April lalu. Dengan demikian, kami lanjutkan kembali pada Juni 2023 ini,” tutur Shelvy sebagaimana dikutip InfoPublik pada Jumat (2/6/2023).
Sebelumnya, ASDP mengoperasikan dermaga Ponton dengan kapasitas muatan 10 ton, dan kini akan dilakukan pengembangan moveable bridge atau dermaga gerak yang diharapkan dapat menunjang kelancaran operasional penyeberangan dengan kapasitas muatan kendaraan menjadi 30 ton.