Pekan lalu, kata Andre, dia bersama IKM memberikan bantuan Rp400 juta bagi perantau Minang yang jadi korban kerusuhan di Yahukimo, Papua. “Ini adalah komitmen kami. Mudah-mudahan, kita semua rukun dan kompak. Terima kasih atas sambutan yang sangat luar biasa dari IKMS Bali. Insya Allah, kami akan kembali ke Bali, kita akan bikin Festival Minang di tahun 2026,” katanya.
Andre juga menyebut, di IKM berhimpun orang-orang Minang sukses di pemerintahan dan BUMN. “Di dewan penyantun IKM, hampir seluruh direksi BUMN orang Minang ada. Juga ada anggota kabinet Presiden Prabowo, menteri, wakil menteri, pimpinan tinggi negara itu pengurus DPP. Jadi, mereka siap membantu para perantau Minang di mana saja, termasuk di Bali,” katanya.
Andre mengharapkan, IKMS bisa sama-sama bergabung dalam keluarga besar IKM. “Seperti di Jepang, yang kami kukuhkan pengurus DPLN IKM di Tokyo, Jepang itu adalah organisasi yang sudah berdiri, Pak. Namanya IPM, Ikatan Perantau Minang di Jepang. Kami ajak mereka bergabung menjadi IKM Jepang. Alhamdulillah, kini IPM berubah menjadi IKM tanpa melupakan sejarahnya mereka organisasi perantau Minang yang ada di Jepang sejak 1963,” kata Andre.
Ketua IKMS Bali Letkol TNI (Purn) Hasrizal mengatakan, IKMS Bali ini adalah organisasi Minang yang tertua yang ada di Bali. “Kami mengucapkan terima kasih atas kunjungan Bapak Ketua DPP IKM beserta rombongan, yang telah menyempatkan waktu untuk bersilaturahmi dan juga memberikan bantuan. Ini sangat bermanfaat bagi perantau Minang di Bali. Selama ini IKMS sudah berkontribusi banyak untuk perantau Minang di Bali,” katanya.
Ketua Dewan Pembina IKMS Bali Fery Hendri mengucapkan terima kasih kepada DPP IKM dan Andre Rosiade yang telah memberikan bantuan kepada para korban banjir di Bali. Dia berharap, hal ini akan terus berlanjut, karena cukup banyak perantau Minang yang berada di Bali. “Semoga bisa terus memberikan perhatian dan bantuan kepada masyarakat Bali asal Minang,” katanya. (rdr)

















