SAWAHLUNTO, RADARSUMBAR.COM – Pemerintah Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, memperkuat langkah antisipatif menghadapi musim tanam 2025 dengan memastikan distribusi pupuk bersubsidi berjalan tepat sasaran, adil, dan transparan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Henni Purwaningsih mengungkapkan, hingga akhir September 2025, realisasi distribusi pupuk bersubsidi telah mencapai 48,7 persen atau 379,66 ton dari total alokasi tahunan sebesar 779 ton.
“Serapan sempat rendah karena kemarau panjang sejak April hingga Agustus. Namun kini, memasuki musim hujan, petani mulai kembali menanam, sehingga pemanfaatan pupuk subsidi akan lebih optimal sesuai e-RDKK,” ujar Henni di Sawahlunto, Selasa (7/10).
Dari total pupuk yang sudah disalurkan, rinciannya terdiri dari 163,53 ton urea, 210,35 ton NPK, dan 5,78 ton NPK formula khusus. Pupuk bersubsidi ini difokuskan pada sepuluh komoditas utama, seperti padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, kopi, kakao, tebu, dan ubi kayu.
Penyaluran dilakukan berbasis sistem e-RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok) untuk memastikan hanya petani aktif yang terdaftar yang menerima subsidi.
Kepala Bidang Prasarana, Sarana, dan Penyuluhan DKP3, Irwandi, menambahkan bahwa pengawasan dilakukan secara berlapis bersama penyuluh pertanian lapangan (PPL) dan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di empat kecamatan.
“Kami tidak hanya menyalurkan, tapi juga melakukan verifikasi data penerima untuk mencegah duplikasi. Sistem digital memungkinkan distribusi dipantau secara real time,” ujarnya.

















