BGN menekankan pentingnya setiap dapur SPPG memiliki minimal satu chef atau juru masak bersertifikat untuk memastikan kualitas masakan. Selain itu, akan dilakukan uji kelayakan air oleh Dinas Kesehatan, sertifikasi jaminan makanan bagi karyawan, serta kewajiban dari pihak yayasan untuk mengurus sertifikat halal.
“Kami harap semua SPPG di Pasaman Barat dapat memenuhi persyaratan agar program ini berjalan aman dan tidak menimbulkan masalah ke depannya,” ujar Putri.
Program MBG ini akan dimulai dengan 1.000 porsi makanan bergizi per hari untuk siswa SD, SMP, dan SMA sederajat, dengan rencana perluasan ke seluruh kecamatan.
“Kami menargetkan minimal dua dapur SPPG di setiap kecamatan dari 11 kecamatan yang ada di Pasaman Barat. Mitra pelaksana juga kami imbau agar tetap memperhatikan regulasi dan kelengkapan dapur agar makanan yang disajikan higienis dan halal,” pungkasnya. (rdr/ant)

















