Meutya juga menyoroti peluang ekonomi digital Indonesia, yang kini mencapai lebih dari USD 90 miliar dan diproyeksikan meningkat menjadi USD 360 miliar pada 2030. Potensi tersebut, menurutnya, hanya bisa direalisasikan jika generasi muda mengambil peran aktif dalam transformasi digital.
Mengutip World Economic Forum, Meutya menyebutkan bahwa pada 2030 akan muncul 170 juta pekerjaan baru, sementara 92 juta pekerjaan lama kemungkinan akan otomatis tergantikan. Ia mendorong lulusan Undiknas untuk tidak takut pada perubahan yang dibawa AI, melainkan memanfaatkannya sebagai peluang.
“Jangan takut pada AI. Kita harus adaptif dan mampu membaca peluang,” tambahnya. (rdr)

















