“Sumbar memiliki kondisi geografis kompleks, rawan banjir, tanah longsor, angin kencang, gempa bumi, dan tsunami. Oleh karena itu koordinasi lintas sektoral sangat penting, terutama menjelang musim hujan,” ujarnya.
Menurut BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Minangkabau, Sumbar akan memasuki musim hujan mulai November 2025 hingga awal 2026. Kepala BMKG setempat, Desindra Deddy Kurniawan, mengimbau agar antisipasi dilakukan sejak awal.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Padang, Maigus Nasir, menyatakan pemerintah kota telah mengerahkan dinas terkait untuk mengantisipasi potensi bencana di wilayahnya. (rdr/ant)

















