JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – KIA hanya membekali Sonet dengan satu pilihan mesin, yaitu mesin bensin berkapasitas 1.500 cc. Mesin ini baru dan belum pernah digunakan oleh KIA sebelumnya di line up manapun di Indonesia.
Mesin dengan julukan Smartstream Gamma generasi kedua ini punya kapasitas pas di angka 1.497 cc. Mesin ini merupakan mesin yang DOHC dan tenaganya disalurkan ke roda depan menggunakan transmisi Intelligent VT atau iVT.
Tahan, sebelum kita bahas penyaluran tenaganya, kita bahas dulu tenaganya. KIA mengklaim tenaga Sonet ini dapat di angka 115 PS di putaran mesin 6.300 RPM. Sedangkan untuk torsinya, ada di angka 144 Nm di putaran mesin 4.500 RPM.
Di atas kertas, tenaga segini memang tercatat 5 PS lebih rendah dibanding sang rival, Honda HR-V. Pun untuk besaran torsinya, Sonet terpaut 1 Nm dari HR-V yang punya torsi maksimal di 145 Nm.
Nah, Sonet ini menggunakan transmisi yang secara penamaan dan teknis berbeda dari CVT pada umumnya. Intelligent VT ini, dibekali dengan teknologi Shift Control Strategy, yang membuat respon transmisinya dapat menyesuaikan berdasarkan input yang diberikan oleh pengemudi.
Transmisi ini menurut kami bekerja dengan sempurna dan tanpa keluhan sama sekali. Tarikannya terasa halus dan menyenangkan berkat adanya sensasi naik turun giginya.
Selain itu, iVT ini juga membuat mesin kian efisien kerjanya. Tak heran, dari pengetesan kami di rute dalam kota, melewati kemacetan dan juga berjalan dengan rata-rata kecepatan 20-30 km/jam, konsumsi bahan bakar KIA Sonet 7-seater ini di angka 15.0 km/Liter.
Angka segitu sangat-sangat impresif mengingat bobot dan dimensi mobil ini tidak sekecil LCGC. Iritnya konsumsi bahan bakar dari KIA Sonet 7-seater ini, menurut kami salah satu poin vital dan sangat positif untuk sebuah mobil untuk harian.
Nah, kalau untuk perjalanan yang lebih kencang dan konstan, untuk rute tol, konsumsi bahan bakar KIA Sonet 7-seater ini dapat di angka 20.1 km/Liter. Angka tersebut kami dapatkan dengan rata-rata berkendara di 90 km/jam.
Asyiknya lagi, KIA Sonet 7-Seater ini dibekali dengan mode berkendara dari mulai Eco, Normal hingga Sport. Ketiganya bukan hanya ‘gimmick’ tapi benar-benar berpengaruh.
Selama tes konsumsi bahan bakar, kami menggunakan mode normal. Sedangkan di mode Eco, tenaga jelas seperti dicekik. Sedangkan di mode Sport mesin langsung meraung di RPM yang lebih tinggi, bahkan ketika idle.
Well, mesin Sonet 7-seater ini memang bukan yang terbaik di kelasnya. Masih ada beberapa pilihan mobil lain di kelas ini, yang lebih ‘garang’ secara tenaga. Namun, KIA Sonet hadir dengan mesin yang canggih, tenaganya tidak buruk dan yang paling penting ‘super’ irit. (*)
Sumber: detik.com
