“Algoritma yang ada di platform media sosial sudah ditunjukkan bagaimana kemampuan platform media sosial ini bisa mengambil audiens-audiens yang sangat targeted,” jelas Nezar Patria,
Kendati demikian, kecerdasan artifisial dinilai memiliki berbagai kelemahan, misalnya menghasilkan konten yang tidak benar atau akurat.
Oleh karena itu, peran manusia masih dibutuhkan dalam mengambil keputusan mengenai konten yang akan dipublikasikan.
“Faktor manusia di dalam membuat keputusan-keputusan apa yang boleh di-publish dan apa yang tidak boleh di-publish, keputusan etis,” tegas dia.
Wamenkominfo juga mengajak segenap insan pers untuk merumuskan panduan penggunaan kecerdasan buatan di dunia jurnalistik untuk jurnalisme yang lebih baik di masa depan.
“Saya kira ada pertanyaan-pertanyaan critical yang harus kita jawab dan bahkan sudah sampai pada level eksistensial yang harus kita jawab masa depan jurnalisme ke depan, jurnalisme kita di persimpangan jalan,” tegas Nezar Patria. (rdr/infopublik)