PADANG, RADARSUMBAR.COM – Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) periode 2010-2020, Irwan Prayitno terancam gagal duduk sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) periode 2024-2029.
Pasalnya, dalam aplikasi rekapitulasi suara (Sirekap) Komisi Pemilihan Umum (KPU), suara yang diraih Irwan Prayitno masih belum cukup untuk mendongkrak peluangnya untuk menuju Senayan.
Hingga Selasa (20/2/2024) malam pukul 18.00 WIB, suara IP, begitu Irwan juga akrab disapa hanya berjumlah 11.069 dan kalah raihan dari calon nomor urut 2 dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk DPR RI dapil Sumut 3, Ansory Siregar yang mendapat 15.799 suara.
Bahkan, suara Irwan Prayitno hanya unggul tipis dari pesaing lain dari PKS, Hidayah Herlina Gusti yang hingga saat ini sudah mengumpulkan 10.946 suara.
Jumlah tersebut, berpeluang bertambah mengingat rekapitulasi suara baru berkisar 49,18 persen atau sebanyak 7.157 dari 14.554 Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Sebagai pendatang baru, perolehan Irwan Prayitno sejatinya sudah cukup tinggi, bahkan untuk Sumatera Utara (Sumut) III yang disebut sebagai salah satu daerah pemilihan (Dapil) neraka.
Dapil III mencakup 10 daerah dengan rincian, tujuh kabupaten dan tiga kota. Di antaranya, Kabupaten Asahan, Simalungun, Pakpak Bharat, Dairi, Karo, Langkat, Batu Bara, Kota Tanjung Balai, Pematang Siantar dan Binjai.
Irwan Prayitno juga harus berhadapan dengan kompatriotnya yang telah empat periode menjabat sebagai anggota DPR RI, Ansory Siregar pada Pemilu 2024.
Ansory telah menjadi anggota DPR RI sejak tahun 2004 atau 20 tahun silam, bahkan sejak Irwan Prayitno masih berstatus wakil rakyat dan menjadi rekan kerjanya di Senayan.
Selain itu, nama-nama beken dari partai lain juga dihadapi oleh IP. Sebut saja Djarot Saiful Hidayat, mantan Gubernur DKI dari PDIP bersama Junimart Girsang dan Bob Andika Mamana Sitepu.
Kemudian, Hinca Panjaitan XIII dari Partai Demokrat, Ahmad Doli Kurnia dan Delia Pratiwi Sitepu (Golkar), Djohar Arifin Husin (Gerindra), Nasril Bahar (PAN) dan Rudi Hartono Bangun (NasDem).
Pada Pemilu 2024 ini, Irwan Prayitno juga ‘melibatkan’ salah satu anaknya, Ibrahim untuk maju sebagai Caleg DPR RI periode 2024-2029.
Ibrahim maju dari PKS mewakili Dapil Sumbar-1 yang mencakup Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Kepulauan Mentawai, Solok, Solok Selatan (Solsel), Dharmasraya, Sijunjung, Tanah Datar, Kota Solok, Sawahlunto, Padang Panjang dan Padang.
Namun, Ibrahim hampir dipastikan tidak berhasil pada Pemilu 2024, karena perolehan suaranya jauh, hanya 5.311 per Selasa (20/2/2024) malam pukul 19.00 WIB.
Suara putra Irwan Prayitno ini tertinggal jauh dari pemuncak sementara, Rahmat Saleh yang sudah meraih 31.385 suara.
Meski demikian, ‘Klan Irwan Prayitno’ untuk mengisi kursi DPR RI masih berpeluang besar datang dari sang istri, Nevi Zuairina yang maju dari Sumbar II (Kabupaten Padang Pariaman, Agam, Limapuluh Kota, Pasaman, Pasaman Barat, Kota Payakumbuh, Bukittinggi, dan Pariaman).
Dalam perhitungan terbaru dan sementara, Nevi Zuairina sudah meraih 31.466 suara meninggalkan pesaing terdekatnya, Riza Falepi yang merupakan eks Wali Kota Payakumbuh dan baru meraih 24.806 suara.
Sementara besan Irwan Prayitno, Hermanto yang merupakan petahana pada Pemilu 2024 harus mengakui keunggulan Rahmat Saleh.
Hermanto baru meraih 18.469 suara, jumlah yang masih belum meyakinkan untuk lepas dari lubang jarum. Peluang Hermanto sejatinya masih ada, namun tipis, bergantung kepada suara limpahan Rahmat Saleh dan hasil akhir yang diraih.
Pengamat Politik dari Universitas Andalas (Unand), Asrinaldi menilai, majunya Irwan Prayitno ke daerah yang bukan asalnya serta bertebaran nama besar karena di Sumbar 1, juga ada besannya Hermanto dan sang anak, Ibrahim serta Sumbar.
Pertimbangan lainnya, karena partai ini ada basis massanya. Dengan masuknya Irwan Prayitno di Dapil Sumut III, maka akan mendapatkan dukungan yang besar dari basis massanya.
Asrinaldi mengatakan, PKS adalah partai kader dan partai ini berada di luar pemerintah dengan massanya yang setia dan loyal. Mereka patuh apa yang diperintahkan Dewan Syuro PKS.
“Saya yakin sudah dipertimbangkan oleh Irwan Prayitno untuk maju di Sumut,” kata Asrinaldi kepada awak media beberapa waktu lalu.
Asrinaldi menilai, dorongan PKS kepada Irwan Prayitno untuk maju sebagai Caleg DPR RI, karena didasarkan dibutuhkan kemampuan dan pemikirannya untuk berjuang di DPR RI.
Dengan keputusan Irwan Prayitno maju sebagai Caleg DPR RI dari Dapil Sumut III, maka secara konstitusional yang diwakili Irwan Prayitno itu nantinya adalah daerah Sumut dan harus diperjuangkan.
“Namun, Itulah demokrasi, walau sebagai orang Minangkabau, namun dapilnya harus diwakilinya nanti (jika terpilih,” tuturnya. (rdr)