JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Ketua Satgas COVID-19 IDI Prof Zubairi Djoerban mengungkapkan kemungkinan adanya gelombang ketiga corona. Saat ini kasus tengah turun signifikan dari puncak kasus bulan Juni-Juli lalu.
“Sebetulnya tergantung masalah perilaku masyarakat, apakah mau pakai terus protokol kesehatan atau tidak. Artinya, saat ini pergerakan masyarakat cukup sering dan cukup padat, sehingga ada risiko penularan,” kata Zubairi di kanal YouTube pribadinya bertajuk “Harap-Harap Cemas Gelombang Ketiga” dikutip, Selasa (19/10).
Semakin orang bermobilitas maka semakin mungkin pula protokol kesehatan diabaikan. Khususnya memakai masker dan menjaga jarak. “Tentu kebijakan juga harus konsisten, jangan cepat-cepat mencabut peraturan perundangan PPKM-nya, harus hati-hati,” katanya.
Selain itu, yang perlu diwaspadai adalah kemampuan SARS-CoV-2 beradaptasi dan bermutasi. Ketika penularan masif maka kesempatan itu terus terjadi. “Beberapa ahli bilang awal Januari, kalau saya sendiri sambil harap-harap cemas itu mungkin masih bulan Februari atau Maret 2022,” katanya.
Zubairi berharap situasi COVID-19 yang menunjukkan tren penurunan di Tanah Air sebagai pertanda menuju endemi. “Tentu kita harapkan dan doanya yang paling baik adalah tidak timbul gelombang ketiga, namun sudah waktunya endemi. Semoga tahun depan bukan gelombang ketiga,” jelas dia.
“Namun endemi, artinya hanya ada di satu daerah di provinsi, kemudian nanti hilang, kemudian muncul lagi di tempat lain,” katanya. (kumparan.com)