Kobi Sharvit, kepala unit otoritas arkeologi laut, mengatakan, “Bentuk dan, tentu saja, lokasinya tidak diragukan lagi berasal dari tentara Perang Salib.”
“Kami baru mulai sekarang bekerja dengan hati-hati untuk membersihkan sedimen, dan kemudian kami akan melakukan rontgen. Mudah-mudahan kami dapat mengetahui apakah itu diproduksi secara lokal atau dibawa oleh salah satu tentara Perang Salib,” terang Sharvit.
“Kita bahkan mungkin menemukan di gagang atau bilahnya beberapa tanda yang memungkinkan kita menemukan beberapa petunjuk tentang pemiliknya,” harapanya. “Dan perintah mana yang dia ikuti dan Perang Salib mana yang dia ikuti,” sebutnya.
Setelah menyerahkan pedang, penyelam scuba itu menerima sertifikat penghargaan untuk kewarganegaraan yang baik, menurut laporan. Perang Salib terjadi dalam serangkaian perang agama dan pertama kali berlangsung dari 1096 hingga 1099. Ksatria Kristen dari Eropa merebut Yerusalem, di mana mereka mulai membantai penduduk Muslim dan Yahudi di kota tersebut. (kompas.com)