Perkuat Moderasi Beragama, 2022 Kemenag Sumbar Revitalisasi 20 Masjid Raya dan Agung

Pada tahun 2019, indeks kerukunan Sumbar berada pada posisi dua terbawah atau di urutan ke 33 dari 34 provinsi

Kepala Kanwil Kemenag Sumbar Helmi. (Humas Kemenag Sumbar)

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Ke depan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat (Kanwil Kemenag Sumbar) akan memperkuat moderasi beragama dan revitalisasi surau di Sumbar. Penguatan moderasi beragama merupakan salah satu pilar utama membangun bangsa.

Hal ini disampaikan Kepala Kanwil Kemenag Sumbar, Helmi saat kegiatan webinar Kantor Kemenag Kabupaten Pesisir Selatan, Kamis (21/10/2021) secara daring.

Helmi menjelaskan, agar moderasi beragama dapat diwujudkan, ada empat indikator penting yang mesti dilakukan yakni toleransi, anti-kekerasan, komitmen lembaga, dan akomodatif. “Toleransi yakni saling menghormati antar umat beragama. Sedangkan akomodatif yaitu menghargai kearifan lokal di masing-masing daerah,” jelas Helmi yang belum lama ini dilantik memimpin Kanwil Kemenag Sumbar.

Menurutnya, ada tiga alasan penguatan moderasi beragama itu menjadi penting. Pertama, era globalisasi dan arus informasi. Globalisasi dan arus informasi yang semakin kuat ini bisa menggerus budaya luhur dan adat ketimuran Indonesia  khususnya Minangkabau.

Kedua, rendahnya indeks kerukunan umat beragama di Sumbar yang di bawah rata-rata nasional. Dimana, pada tahun 2019, indeks kerukunan Sumbar berada pada posisi dua terbawah atau di urutan ke 33 dari 34 provinsi. Kemudian, ketiga sebut Helmi, surau (masjid dan musala) imarah atau semaraknya masih kurang.

Moderasi beragama katanya, dapat dilakukan dalam tiga bentuk, diantaranya internalisasi nilai moderasi beragama melalui kurikulum pendidikan. “Kita akan berikan sosialisasi dan pemahaman kepada siswa, guru dan tenaga kependidikan,” tandas Helmi.

Lalu dilakukan sosialisasi dan pembinaan pada Aparatur Sipil Negara (ASN), organisasi masyarakat (ormas) dan organisasi keagamaan, pengurus masjid, tokoh agama dan tokoh adat. Yang tak kalah penting dari penguatan moderasi beragama itu sambung Helmi, adalah revitalisasi surau dengan merekrut tenaga profesional/ guru surau.

“Tahun 2022 kita akan lakukan revitalisasi surau, untuk 20 masjid raya dan masjid agung yang ada di Sumbar. Mulai dari rekrutmen imam dan khatibnya,” paparnya.

Kemudian, para juara MTQ dan STQ Nasional yang hafal alquran sekian juz ikut diberdayakan. “Nanti mereka juga kita fungsikan sebagai pengajar Alquran kepada generasi muda sekaligus konselor yang bisa menjawab persoalan masyarakat termasuk persoalan ekonomi,” tuturnya.

Kemudian tahun 2023 juga akan dilakukan revitalisasi 179 surau atau masjid besar di tingkat kecamatan. Tahun 2024 barulah dilakukan revitalisasi untuk semua masjid dan musala di nagari dan desa di Sumbar. (*/rdr)

Exit mobile version