Latihan Multinasional Pitch Black 2024, TNI AU Sabet Lima Penghargaan

Delegasi Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU) berhasil meenyabet lima penghargaan dari Royal Australian Air Force (RAAF), Darwin, Northern Territory, Australia. Foto. tni.mil.id

JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Delegasi Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU) berhasil menyabet lima penghargaan dari Royal Australian Air Force (RAAF), Darwin, Northern Territory, Australia.

Dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi InfoPublik, Minggu (4/8/2024), disebutkan bahwa penghargaan tersebut diraih dalam Latihan multinasional Pitch Black 2024. Itu merupakan penghargaan pertama yang diberikan kepada delegasi TNI AU dalam kategori Best Frag Drop.

Penghargaan dalam kategori itu diraih atas kemampuan dalam menyediakan data, intelijen, dan perencanaan yang baik serta terperinci selama Mission Planning.

Penghargaan kedua diterima oleh Kapten Penerbang (Pnb) Windi “Lion” Darmawan yang diakui atas kepemimpinan dan dedikasinya saat melaksanakan misi sebagai Mission Commander.

Penghargaan ketiga diraih oleh Kapten Pnb Marko “Fawkes” Andersen, yang diberikan atas dedikasi dan kepemimpinannya dalam menjalankan tugas sebagai Mission Commander.

Pembantu Letnan Satu (Peltu) Waikun Rokhman menerima penghargaan keempat atas dedikasinya sebagai Fuel System Inspector selama latihan berlangsung.

Terakhir, Sersan Kepala (Serka) Eska Lambang diberikan penghargaan atas pelaksanaan tugas dan pengetahuan yang baik sebagai Crew Chief sepanjang latihan.

Kelima penghargaan tersebut diserahkan oleh Pimpinan Latihan Air Maneuver Exercise (AMX) Pitch Black 2024, Air Commodore Peter Robinson, kepada para penerima penghargaan dari 20 negara peserta latihan, termasuk Indonesia.

Pada hari yang sama, Delegasi TNI AU pun berkesempatan mengunjungi hanggar 1 Squadron RAAF untuk melihat pesawat EA-18 Growler secara langsung dan mempelajari lebih lanjut tentang teknologi yang digunakan pesawat tersebut.

Selain itu, TNI AU juga turut ambil bagian dalam latihan terakhir pada fase Large Force Employment (LFE), dengan skenario Defence Counter Air (DCA). Dalam skenario ini, Blue Force yang selama ini berhasil melaksanakan misi penyerangan harus mempertahankan wilayahnya dari serangan Red Force yang berusaha merebut kembali wilayah tersebut.

Prestasi ini membuktikan dedikasi dan profesionalisme TNI AU dalam berbagai misi internasional, serta memperkuat kerja sama militer antara Indonesia dan Australia. (rdr)

Gabung WhatsApp Channel, Telegram Channel, dan follow juga Facebook, Instagram Radar Sumbar untuk update berita terbaru
Exit mobile version