PADANG, RADARSUMBAR.COM – Bekerja untuk kepentingan publik, jurnalis perlu terus memperbarui informasi dan pemahaman tentang berbagai perkembangan isu dalam masyarakat. Aliansi Jurnalis Independen (AJI) sebagai salah satu organisasi jurnalis perlu menyediakan kantornya sebagai ruang diskursus untuk kepentingan publik.
Hal tersebut disampaikan Ketua AJI Padang Aidil Ichlas dalam acara peletakan batu pertama pembangunan kantor organisasi ini, Jumat (22/10/2021). “AJI Padang ingin membangun kantor yang bisa menjadi tempat bersama bagi berbagai komunitas jurnalis dan komponen masyarakat sipil membicarakan kepentingan publik,” katanya.
Acara peletakan batu pertama itu menandai dimulainya pembangunan kantor AJI yang terletak di Jalan Nusantara II, Gunung Pangilun, Padang. “Kita ingin, kantor yang dibangun di atas tanah AJI Padang ini bisa menjadi ‘rumah bersama’,” ujar Aidil.
Peletakan batu pertama dilakukan Ketua AJI Padang Aidil Ichlas, kemudian disusul perwakilan masyarakat sipil yang hadir. Antara lain, Direktur LBH Pers Padang Aulia Rizal, Dosen Universitas Andalas Charles Simabura, Direktur Pusat Studi Konstitusi Feri Amsari dan Pengurus Asosiasi Pers Mahasiswa (Aspem) Sumbar Fachri H. Jasril.
Sebelumnya, sejak resmi berdiri pada Januri 2005, kantor AJI Padang masih menyewa. Selama itu, kantor AJI Padang sudah jadi ruang bersama berbagai komponen masyarakat sipil. Bukan saja sebagai tempat diskusi dan berkumpul, tetapi juga sebagai kantor. Ikut berkantor bersama AJI Padang sebelumnya, LBH Pers Padang, Perkumpulan Integritas dan Aspem Sumbar.
Direktur LBH Pers Padang Aulia Rizal berharap, kantor bersama ini, bisa segera terealisasi. “Menjadi salah satu rumah bersama bagi lintas entitas masyarakat sipil, menghidupkan dan menyuburkan gagasan bagi demokrasi dan kepentingan publik,” katanya.
Charles Simabura mengatakan, bukan hanya institusi semata, AJI memiliki spirit menjaga jurnalisme tetap independen. “Spirit menjaga kerja jurnalisme adalah kerja-kerja kemanusiaan dalam rangka mengawal demokrasi dan menjaga daulat rakyat,” tuturnya.
Keberadaan sekretariat, menurut Charles, hanya sebagai tempat. “Spiritnya bisa tersebar di mana-mana. Sekretariat ini adalah tempat bertemunya spirit-spirit itu,” katanya.
Direktur PUSaKO Feri Amsari menuturkan, warga negara, negara hukum dan demokrasi membutuhkan jurnalis independen. “Tentu saja jurnalis membutuhkan wadah. Mudah-mudahan, kantor AJI Padang yang baru ini, bisa menjadi wadah dari mimpi-mimpi negara hukum. Melalui kantor ini, di masa yang akan datang, muncul informasi dan pemberitaan yang berpihak pada masyarakat banyak,” katanya.
Pengurus Asosiasi Pers Mahasiswa (Aspem) Sumbar Fachri H. Jasril berharap pembangunan kantor berjalan lancar. “Bagi Aspem, AJI adalah rumah untuk pulang. Dengan adanya kantor ini, akan ada tempat berdiskusi soal pers dan banyak hal lainnya,” katanya.
Aidil Ichlas menambahkan, AJI Padang akan membangun kantor secara bertahap. “Untuk awal kami membangun dari tabungan AJI Padang. Kemudian kami akan membuka donasi publik, memberikan kesempatan kepada publik berpartisipasi dalam pembangunan ini dengan sistem yang kita sesuaikan dengan aturan organisasi AJI,” ujarnya.
Aidil juga mengapresiasi pengurus AJI Padang periode-periode sebelumnya. “Terima kasih kepada para senior AJI yang sudah merintis membeli tanah dan memikirkan pentingnya punya sekretariat sendiri. Terima kasih juga kepada AJI Indonesia, kawan-kawan AJI di seluruh Indonesia dan kawan-kawan kami para jurnalis di Sumbar,” katanya. (rdr/rel)