PADANG, RADARSUMBAR.COM – Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumbar, Roni Nazra, menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap bahaya pinjaman online (pinjol), judi online (judol), dan perlunya pemahaman yang mendalam mengenai investasi dalam bentuk cryptocurrency di kalangan generasi muda.
Roni Nazra mengungkapkan data mengejutkan bahwa lebih dari 4 juta warga Sumatera Barat telah terlibat dalam pinjaman online.
“Angka ini mencerminkan tingginya risiko yang dihadapi oleh masyarakat, terutama generasi muda, yang kurang memahami literasi finansial,” kata Roni dalam rangkaian kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) di Universitas Negeri Padang (UNP), Kota Padang, Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) pada Selasa (13/8/2024),
Ia menegaskan bahwa meskipun pinjaman online terlihat mudah dan cepat, banyak penggunanya terjebak dalam lingkaran utang yang sulit diatasi.
Roni juga mengingatkan mahasiswa tentang maraknya judi online, yang sering kali terselubung dalam bentuk game online atau melalui iklan di media sosial.
“Modus judi online sangat beragam dan sering kali disamarkan dalam bentuk yang tampak tidak berbahaya, seperti game online,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa judi online tidak hanya merusak kondisi finansial tetapi juga kesehatan psikologis, menciptakan lingkaran setan yang sulit dihentikan.
Selain itu, Roni membahas tentang investasi dalam bentuk cryptocurrency, yang semakin populer di kalangan anak muda. Ia menekankan pentingnya pemahaman mendalam mengenai risiko yang melekat pada jenis investasi ini.
“Meski investasi bisa memberikan keuntungan besar, tanpa pengetahuan yang cukup, risiko kerugian juga sangat tinggi,” tambah Roni.
Pemaparan mengenai investasi ini memicu antusiasme di kalangan mahasiswa, yang aktif bertanya mengenai topik terkait seperti saham, cryptocurrency, dan aplikasi investasi yang sedang tren. Diskusi ini menunjukkan betapa pentingnya literasi finansial bagi generasi muda dalam menghadapi tantangan ekonomi masa depan.
Kegiatan PKKMB UNP 2024 yang mengusung tema literasi finansial ini diharapkan dapat membekali mahasiswa baru dengan pengetahuan yang cukup untuk mengelola keuangan mereka dengan bijak.
UNP dan OJK Sumbar berharap melalui edukasi ini, mahasiswa dapat terhindar dari jebakan-jebakan finansial yang semakin marak serta mampu membuat keputusan keuangan yang cerdas dan bertanggung jawab di masa depan.
PKKMB UNP tahun ini diikuti oleh 12.023 mahasiswa baru yang terbagi dalam empat gugus, dan setiap gugusnya berlangsung selama dua hari. Gugus I telah digelar sejak Senin (12/8/2024) dan akan berlanjut hingga Rabu (14/8/2024). (rdr/mc)