Virtuous mengatakan bisa saja isu tersebut sengaja diciptakan Israel untuk memecah belah konsentrasi negara-negara yang selama ini pro terhadap kemerdekaan Tanah Palestina termasuk Indonesia.
“Jadi, saya menduga isu kerja sama Indonesia dan Israel memang sengaja dibuat,” ujarnya.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri RI menepis isu Indonesia akan menormalisasi hubungan diplomatik dengan Israel agar bisa diterima sebagai anggota OECD.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Lalu Muhamad Iqbal menegaskan bahwa posisi Indonesia tidak berubah dan tetap kokoh mendukung kemerdekaan Palestina dalam kerangka solusi dua negara.
“Indonesia akan selalu konsisten, berada di garis terdepan membela hak-hak bangsa Palestina,” ujar dia.
Terkait keanggotaan Indonesia di OECD, Iqbal mengatakan bahwa prosesnya akan memerlukan waktu yang cukup panjang. Peta jalan keanggotaan Indonesia di OECD direncanakan akan diadopsi pada Mei 2024, dan banyak hal yang harus disiapkan oleh Indonesia. (rdr/ant)