Luaran yang dicapai, siswa bintara wanita polisi tidak hanya berkompeten dalam bidang teknis, tapi juga berakhlak mulia dan berbudi pekerja yang luhur.
“Dengan demikian, Alquran akan menjadi panduan hidup yang utama bagi para anggota polisi, memandu mereka dalam menjalankan tugas-tugas kepolisian dengan kebijaksanaan, keadilan, dan kecintaan kepada sesama,” kata dia.
Salma Maria Naifa, siswa Sespolwan yang menjalani pendidikan pembentukan bintara wanita polisi angkatan ke-55, hafal 30 juz, mendapat pujian dari Ustadz Hadi Hidayat, setelah berhasil menjawab dengan teliti dan piawai semua tantangan yang diberikan.
Kepiawaian dia dalam menghafal Alquran serta kemampuannya dalam membaca dengan baik menjadi inspirasi bagi rekan-rekannya di Sespolwan.
Prestasinya menunjukkan bahwa pendidikan agama memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan kedisiplinan siswa, bahkan dalam lingkungan pendidikan kepolisian.
Keahlian dan dedikasinya membawa semangat baru dalam program pelatihan pendidikan siswa Qurani di Sespolwan. Sebagai contoh bagi generasi berikutnya untuk mengejar prestasi dan mengintegrasikan nilai-nilai agam dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagaimana yang disampaikan Kepala Polri, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, bahwa wanita polisi sudah menunjukkan kiprah yang luar biasa dalam berbagai bidang, baik operasional, pembinaan, pendidikan, maupun sosial.
“Polwan telah menjadi bagian penting dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Polwan juga telah menjadi garda terdepan dalam melindungi perempuan dan anak,” kata dia, beberapa waktu lalu. (rdr/ant)