“Kita berharap upaya yang kita lakukan tersebut bisa tercapai agar harga pangan stabil di Agam,” katanya.
Ia menambahkan selain penetapan beberapa hal itu, juga dilakukan pembahasan mengenai penyusunan prognosa Neraca Pangan dan Nerana Bahan Makanan (NBM) 2024.
Prognosa ini menjadi acuan dalam mengambil kebijakan terkait ketahanan pangan di Kabupaten Agam.
Untuk itu, sangat diperlukan sinergi antar instansi terkait, agar penyusunan prognosa atau prediksi kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi di masa depan.
“Ini menjadi dasar kuat bagi kita dalam mengambil kebijakan yang tepat dan efektif untuk memastikan ketersediaan pangan yang stabil,” katanya. (rdr/ant)