JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim mengatakan bahwa pembelajaran musik tradisi akan dimasukkan ke dalam program pendidikan formal maupun informal.
“Salah satu rekomendasi penting dari Kongres Musik Tradisi Nusantara yang berlangsung pada September 2021 adalah menyediakan dan memasukkan pembelajaran musik tradisi Nusantara dalam pendidikan formal dan informal agar anak-anak Indonesia juga kelak menjadi pelestari budaya,” katanya di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, Rabu.
Nadiem mengunjungi Kabupaten Samosir untuk menghadiri rangkaian acara Festival Musik Tradisi Indonesia 2021, yang dilaksanakan di Danau Toba, Labuan Bajo, dan Tidore.
Dia mengemukakan bahwa kolaborasi antar-generasi dalam Festival Musik Tradisi Indonesia-Danau Toba merupakan bagian dari upaya pemajuan kebudayaan. “Kita sudah melihat sendiri bahwa dengan berkolaborasi kita mampu bergerak bersama memajukan kebudayaan. Mari wujudkan Indonesia yang bahagia dengan merdeka berbudaya,” katanya.
Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Hilmar Farid mengatakan, Festival Musik Tradisi Indonesia-Danau Toba 2021 fokus pada isu alih generasi dalam upaya pelestarian budaya.
“Pesan yang penting dari kegiatan ini adalah alih generasi. Jadi ada regenerasi musik tradisi. Kita tentu senang banyak anak muda yang usianya masih SMP dan SMA sudah ikut berkarya. Kita berharap kegiatan ini bisa menanamkan semangat yang baru di kalangan anak-anak muda untuk mengenal musik tradisi,” katanya. Hilmar berharap generasi muda bisa mengambil peran besar dalam menentukan arah pemajuan kebudayaan.
Sementara itu, penggiat budaya Batak, Ojax Manalu, mengatakan bahwa Festival Musik Tradisi Indonesia juga bisa menumbuhkan kebanggaan dan optimisme di kalangan masyarakat yang bermukim di Kawasan Danau Toba. “Ini merupakan pertama kalinya empat puak di masyarakat Batak, yakni Toba, Karo, Simalungun, dan Pakpak berkolaborasi dalam suatu festival,” katanya. (ant)