“Dukungan keamanan yang serius terhadap proses penyelenggaraan pemilihan, khususnya kepada penyelenggara harus segera disiapkan sejak dini,” kata dia.
Rahmat menambahkan, polarisasi masyarakat dan dukungan publik terhadap salah satu calon, menjadi salah satu isu strategis yang diprediksi akan muncul dalam pilkada.
Menurut dia, potensi itu harus menjadi perhatian bersama, guna menjaga situasi kondusif dan stabil selama tahapan pemilihan.
Rahmat mengingatkan, politisasi isu SARA, hoaks, dan fitnah sangat potensial digunakan untuk saling menyerang pasangan calon melalui media sosial.
“Jadi, dibutuhkan mitigasi secara khusus untuk mengurangi dampak politik dan kerawanan yang terjadi dari dinamika politik di dunia digital (media sosial),” ujar dia. (rdr/ant)