Jefrinal menekankan bahwa seni tradisi seharusnya dihargai sebagai warisan budaya dan tidak dijadikan alat untuk kepentingan sesaat. “Kita jangan keliru demi kepentingan sesaat, integritas harus tetap dijaga,” tegasnya.
Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Luhur Budianda, juga membantah tudingan bahwa Pemprov menjanjikan bantuan Rp150 juta. Ia menyatakan bahwa pernyataan tersebut tidak berdasar dan sarat muatan politis.
Luhur menegaskan bahwa meskipun tidak terlibat langsung, Pemprov telah berupaya mempromosikan Sanggar Darak Badarak dengan melibatkan mereka dalam berbagai kegiatan.
“Tudingan itu tidak benar, kami tidak pernah menjanjikan mereka bantuan uang tunai. Kami hanya menyebut, akan melibatkan mereka dalam berbagai kegiatan dan itu pun dilakukan secara profesional. Tujuannya, agar mereka semakin dikenal dan bisa terus berkembang,” ujar Luhur Budianda. (rdr)