Waduh! Kasus COVID-19 di 131 Daerah di Indonesia Alami Tren Kenaikan

"Target vaksinasi sampai Desember 2021 adalah 291,6 juta di mana 80,9 persen untuk dosis 1 dan 59,1 persen untuk dosis kedua"

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy. (net)

JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, memperingatkan adanya tren kenaikan kasus COVID-19 di sejumlah daerah. Pemerintah mencatat terjadinya tren kenaikan kasus COVID-19 di 131 kabupaten kota di Indonesia.

“Kondisi saat ini secara agregat, tadi disampaikan oleh Pak Menkes, angka nasional penularan terjadi penurunan. Tetapi ada sekitar 131 kabupaten kota yang mengalami tren naik, di samping ada beberapa kabupaten kota juga mengalami penurunan,” jelas Muhadjir saat konferensi pers usai rapat evaluasi PPKM melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Senin (1/11).

Muhadjir pun menegaskan, pemerintah dan masyarakat harus meningkatkan kewaspadaannya melalui penerapan protokol kesehatan secara ketat dan deteksi perjalanan baik di dalam maupun di luar negeri.

Untuk mengantisipasi kenaikan kasus menjelang periode Natal dan Tahun Baru mendatang, pemerintah akan menyiapkan sejumlah aturan terkait mobilitas masyarakat ke tempat wisata, pusat perbelanjaan, dan juga tempat ibadah. Langkah ini akan diperkuat dengan pelaksanaan tracing, tracking, dan treatment serta mempercepat vaksinasi. “Target vaksinasi sampai Desember 2021 adalah 291,6 juta di mana 80,9 persen untuk dosis 1 dan 59,1 persen untuk dosis kedua,” ujarnya.

Menurut Muhadjir, pemerintah akan mengebut pelaksanaan vaksinasi dengan target dosis kedua mencapai lebih dari 60 persen pada Desember 2021 nanti. Ia melanjutkan, pelaksanaan vaksinasi akan tetap difokuskan pada lansia, sedangkan vaksinasi terhadap anak-anak akan dilaksanakan setelah terbitnya izin. “Dan diterapkan pada tahap awal di daerah yang sudah tinggi pada vaksinasi terhadap lansia,” ucapnya.

Selain itu, untuk mengantisipasi dampak dari pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas, Kemenkes bekerja sama dengan Kemendikbud Ristek serta Kemenag akan membuat aplikasi proaktif tracing yang terintegrasi dengan aplikasi PeduliLindungi dan akan diterapkan di seluruh Indonesia.

Sementara terkait aturan perjalanan, pemerintah kembali akan merubah aturan untuk wilayah Jawa dan Bali. Muhadjir menyebut, perjalanan udara di wilayah Jawa dan Bali kini tidak lagi diharuskan menggunakan tes PCR, namun dapat menggunakan tes antigen. “Sama dengan yang sudah diberlakukan untuk wilayah luar Jawa non Bali, sesuai dengan usulan dari Bapak Mendagri,” katanya.

Ia melanjutkan, saat ini Provinsi Bali menjadi perhatian khusus pemerintah karena dalam waktu dekat akan menyelenggarakan sejumlah acara berskala internasional dengan mengundang berbagai pimpinan negara sahabat. Kemenkes pun akan melakukan uji coba untuk penyelenggaraan acara internasional di Bali. “Supaya pimpinan daerah agar mengantisipasi langkah-langkah yang diperlukan jika di daerah akan dilaksanakan acara-acara internasional,” tambah Muhadjir. (republika.co.id)

Gabung WhatsApp Channel, Telegram Channel, dan follow juga Facebook, Instagram Radar Sumbar untuk update berita terbaru
Exit mobile version