Tetapi sekretaris bisnis Inggris, Shadow Ed Miliband mengatakan ada kesenjangan yang mencolok dari negara-negara seperti China dan penghasil emisi besar lainnya, yang belum berkomitmen untuk menghentikan peningkatan batu bara di dalam negeri. Dia juga mencatat bahwa tidak ada penghapusan minyak dan gas secara bertahap. Miliband mengatakan pemerintah Inggris telah membiarkan orang lain lolos, terkait hal ini.
Meskipun kemajuan telah dicapai dalam mengurangi penggunaan batu bara secara global, namun masih menghasilkan sekitar 37 persen dari listrik dunia pada tahun 2019. Negara-negara seperti Afrika Selatan, Polandia dan India akan membutuhkan investasi besar untuk membuat sektor energi mereka lebih bersih.
Juan Pablo Osornio, kepala delegasi Greenpeace di COP26, mengatakan bahwa secara keseluruhan pernyataan ini masih jauh dari ambisi yang dibutuhkan untuk bahan bakar fosil dalam dekade kritis ini. “Cetak kecil tampaknya memberi negara-negara kelonggaran besar untuk memilih tanggal penghentian mereka sendiri, terlepas dari tajuk utama yang mengkilat,” ujar Osornio. (republika.co.id)