JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Legging menjadi salah satu item fesyen yang menjadi pilihan untuk dipakai dalam keseharian di berbagai aktivitas. Kendati begitu, tak sedikit yang khawatir dengan bentuk legging terlalu ketat bisa membahayakan organ reproduksi. Seperti apa faktanya?
Legging biasanya digunakan untuk berbagai acara dan mudah dipadukan dengan item fesyen lain. Legging juga sering dipakai sebagai dalaman di rok bagi para hijabers serta menjadi celana berolahraga.
Dipaparkan dokter spesialis kedokteran olahraga, dr. Leny Pintowari SpKO., bahwa legging memang kerap digunakan untuk berolahraga. Terlebih, banyak yang memakainya untuk bersepeda dengan alasan kenyamanan. Namun, benarkah bisa membahayakan kesuburan?
“Kalau legging terlalu sempit bisa pengaruhi kesuburan, itu masih mitos. Jadie enggak apa-apa untuk dipakai bapak-bapak bersepeda,” ujarnya dalam acara Hidup Sehat, TvOne, baru-baru ini.
Meski begitu, Dokter Leny tetap menjelaskan agar masyarakat lebih jeli ketika hendak memakai legging. Misal, saat akan melakukan perjalanan jauh dengan duduk yang cukup lama maka sebaiknya memakai legging dengan tambahan kompresion stoking.
“Karena kan posisi duduk terus di pesawat, kompresion bisa cegah tersumbatnya pembuluh darah. Naik pesawat lama bisa bengkak, tersumbat pembuluh darah dan sebabkan varises,” imbuhnya.
Selain itu, dokter Leny tak menganjurkan memakai legging dengan bahan yang kurang tepat. Sebut saja, jegging atau legging denim berbahan sintetis yang kaku. “Jegging pas dipakai jalan-jalan boleh, tapi untuk olahraga tidak bisa karena kurang fleksibel,” bebernya. Untuk itu, ia menganjurkan agar teliti memilih bahan untuk legging. Disesuaikan materialnya untuk kegiatan yang tepat. Sebaiknya memilih legging dengan bahan utama spandex.
“Spandex agar elastis. Ada tambahan lain misal mau lebih ringan, legging tambah nilon. Boleh juga legging tambahan poliester agar keringat cepat hilang di badan. Ada juga legging yang enak buat tidur dengan tambahan katun,” terangnya. (viva.co.id)