Bertemu Investor UEA, Jokowi Sampaikan Pembangunan IKN di Kaltim Butuh Rp500 Triliun

JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Lawatan Presiden Jokowi ke Uni Emirat Arab (UEA) diisi dengan banyak pertemuan. Salah satunya dengan para investor dalam Indonesia-Persatuan Emirat Arab (PEA) Investment Forum di Dubai, Kamis (4/11).

Di sana, Jokowi mengatakan Indonesia membutuhkan dana USD 35 miliar untuk membangun ibu kota baru (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim). Biaya itu setara Rp500,5 triliun dengan kurs Rp 14.300 per USD. “Yang pertama, pembangunan ibu kota baru Indonesia. Untuk membangun ibu kota baru setidaknya dibutuhkan dana sebesar USD 35 miliar,” ucap Jokowi dalam keterangannya, Jumat (5/11).

Selain berbicara mengenai biaya untuk membangun ibu kota negara, Jokowi juga menyinggung soal transisi energi. Dia berkomitmen akan lakukan transisi ini sebaik mungkin dengan mengundang investor dan teknologi dengan harga terjangkau. “Jika Anda tertarik melakukan investasi untuk energi baru dan terbarukan (EBT), ini adalah saat yang tepat. Potensi yang dimiliki Indonesia cukup banyak dan beragam seperti air, surya, panas bumi dan lain-lain,” katanya.

Sektor prioritas ketiga yang disampaikan Jokowi adalah di sektor perdagangan. Dia menekankan pentingnya diversifikasi perdagangan dan mulai menegosiasikan Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA). Jokowi berharap pada Maret tahun depan perundingan sudah akan selesai.

Setelah menghadiri Indonesia-PEA Investment Forum, Jokowi menyaksikan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Kementerian Investasi/BKPM dengan Air Products and Chemical asal Amerika Serikat di industri gasifikasi batubara dan turunannya. Pertemuan ini dihadiri langsung Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dan Shefi Ghasemi, Presiden, Chairman, sekaligus CEO dari Air Products and Chemical secara virtual.

Turut hadir mendampingi Presiden Jokowi dalam acara Indonesia-PEA Investment Forum yaitu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perdagangan M. Lutfi, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Duta Besar Republik Indonesia untuk PEA Husin Bagis, dan Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid. (kumparan.com)

Exit mobile version