Bantu Perampokan di Padang, Ternyata Sekuriti Dijanjikan Ini oleh Pembantu Korban

"Ia (pembantu) 'membawa' ikut serta sekuriti rumah tersebut diiming-imingi sejumlah uang jika nanti berhasil melakukan perampokan"

Polisi memeriksa Eni Natalia yang juga pembantu di rumah korban perampokan di Kuranji, Kota Padang. (IST)

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Polisi telah menangkap tiga orang yang diduga terlibat kasus perampokan yang menyebabkan kematian di Kuranji, Kota Padang pada 23 Oktober 2021 lalu. Satu di antaranya adalah sekuriti di rumah tersebut bernama Robi Fernandes (23).

Robi punya peran viral mengatur agar ketiga eksekutor perampokan yang saat ini masih buron, masuk ke dalam rumah dan leluasa beraksi.

Dari pemeriksaan polisi terhadap, Eni Natalia (23) pembantu korban yang menjadi otak perampokan, diketahui jika Robi Fernandes diiming-imingi uang jika berhasil merampok majikannya.

“Ia (pembantu) ‘membawa’ ikut serta sekuriti rumah tersebut diiming-imingi sejumlah uang jika nanti berhasil melakukan perampokan,” ungkap Kapolresta Padang Kombes Pol Imran Amir saat menggelar jumpar pers di Mapolresta Padang, Jumat (5/11/2021).

Setelah merekrut sekuriti untuk memuluskan aksi jahatnya tersebut, si pembantu menyusun rencana. Ketiganya punya peran masing-masing dalam peristiwa tersebut. Eni Natalia memintai tolong tantenya Rusmanila (42) mencarikan tiga orang eksekutor.

Sedangkan Robi Fernandes memberi akses agar ketiga perampok bisa masuk ke dalam rumah. “Robi juga yang membukakan pintu agar para eksekutor ini bisa masuk ke dalam rumah,” katanya. Tak hanya itu, Robi juga berperan menjemput ketiga eksekutor menggunakan sepeda motor.

Perampokan ini kata Imran dilatarbelakangi sakit hati si pembantu karena pernah ketahuan mencuri oleh majikannya. “Atas dasar itu, dia merencanakan perampokan. Awalnya akan dilakukan pada Lebaran 2021,” ujarnya. Namun, perampokan tersebut baru terjadi usai Lebaran. Itu pun dilakukan dengan sangat hati-hati. Ia memantau terlebih dahulu saat kondisi rumah tidak terlalu ramai orang.

Sebelum kejadian perampokan itu, di rumah hanya ada dia, sekuriti dan tiga penghuni rumah lainnya yang juga ketiga korban.

Saat perampokan, ia pun memainkan drama seolah-olah menjadi korban. Ia kelihatan panik, saat perampok masuk ke dalam. Perampok juga menyekapnya dan sekuriti rumah. “Perampok ini beraksi sesuai jam yang sudah diatur oleh si pembantu. Dengan berpura-pura bisa melepaskan sekapannya, pembantu langsung berteriak. Kemudian warga pun berdatangan ke rumah tersebut,” ujarnya. (rdr-007)

Exit mobile version