BUKITTINGGI, RADARSUMBAR.COM – Stasiun Pemantau Atmosfer Global atau GAW Bukit Kototabang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat melaporkan kandungan gas beracun dari erupsi Gunung Marapi masih di bawah ambang batas aman.
“Memang ada indikasi peningkatan SO2 saat erupsi pertama 3 Desember 2023 tapi statusnya masih di bawah ambang batas,” kata Kepala Stasiun GAW Bukit Kototabang Sugeng Nugroho di Padang, Rabu.
Sugeng mengatakan, Stasiun GAW Bukit Kototabang memiliki alat yang dapat merekam kadar gas beracun Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanahdatar, khususnya sulfur dioksida atau SO2.
Meskipun terjadi peningkatan Sugeng menegaskan hal itu belum signifikan mempengaruhi kesehatan masyarakat terutama yang bermukim di sekitar Gunung Marapi.
Ia menjelaskan, dampak buruk gas beracun tersebut lebih kepada kulit hingga iritasi mata. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sendiri telah mengeluarkan rekomendasi agar warga menggunakan masker penutup hidung, mulut dan mata agar terhindar dari paparan SO2 serta gas beracun lainnya.
“Yang paling berdampak itu sebenarnya di sekitar lereng Gunung Marapi dan tidak sampai menyebar jauh,” ujarnya.