JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) merestui merger dua operator seluler di Tanah Air, Indosat Ooredoo (PT Indosat Tbk) dan Tri (PT Hutchison 3 Indonesia/H3I). Hal ini ditandai dengan diserahkannya surat persetujuan prinsip penggabungan oleh Kemenkominfo pada Senin (8/11/2021) sore.
“Persetujuan prinsip penggabungan (Indosat Ooredo dan Tri) ini telah ditandatangani oleh Pak Menteri Kominfo (Johnny G. Plate) pada hari Jumat tanggal 5 November 2021. Surat tersebut kami serahkan pada hari ini,” kata Dirjen SDPPI Kominfo, Ismail.
Sebelumnya, perusahaan induk Indosat (Ooredoo Group) dan Tri (CK Hutchison Holdings Limited) menandatangani kesepakatan transaksi definitif pada September 2021. Dalam pengumuman resmi, Kamis (16/9/2021) malam, perusahaan gabungan hasil perkawinan Indosat dan Tri ini selanjutnya akan bernama “Indosat Ooredoo Hutchison” (PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk).
Untuk pengguna Indosat Ooredoo, Director & COO Indosat Ooredoo, Vikram Sinha yang juga dinominasikan sebagai CEO Indosat Ooredoo Hutchison, mengatakan selama proses integrasi, pelanggan Indosat Ooredoo tidak akan terdampak apa pun.
Layanan yang ada saat ini akan tersedia seperti biasa, termasuk pilihan paket Indosat Ooredoo. Tri Indonesia juga mengatakan bahwa aksi korporasi ini belum akan mengubah produk dan layanan yang ada saat ini. “(Paket dan layanan) tidak ada yang berubah sama sekali. Semua sama seperti saat ini,” kata Danny Buldansyah, Deputy Presiden Direktur Tri Indonesia. Jika semua persetujuan berhasil didapatkan, penggabungan Indosat dan Tri diperkirakan akan selesai pada akhir tahun 2021.
Bila merger berjalan mulus dan telah rampung, Indosat Ooredoo Hutchison diklaim menjadi perusahaan telekomunikasi terbesar kedua di Indonesia setelah Telkomsel, dengan perkiraan pendapatan tahunan (revenue) 3 miliar dollar AS (sekitar Rp 42,8 triliun).
Tujuan yang ingin dicapai dari merger
Dalam keterangan resmi, penggabungan Indosat Ooredoo dan Tri diharapkan akan menyatukan dua bisnis yang saling melengkapi untuk menciptakan sebuah perusahaan telekomunikasi digital dan internet yang lebih besar dan lebih kuat secara komersial. Selain itu, merger ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah kepada semua pemegang saham, pelanggan, dan masyarakat Indonesia.
Lewat penggabungan ini, Indosat Ooredoo Hutchison akan dapat memanfaatkan pengalaman dan keahlian Ooredoo Group dan CK Hutchison dalam hal jaringan, teknologi, produk, serta layanan. Perusahaan juga akan mendapatkan keuntungan atas operasi multinasional Ooredoo Group dan CK Hutchison yang tersebar di pasar Eropa, Timur Tengah, Afrika Utara, dan Asia Pasifik.
Pembagian saham setelah merger Lalu soal pembagian saham, saat ini, Ooredoo Group memiliki 65 persen saham dan kendali atas Indosat Ooredoo lewat Ooredoo Asia, sebuah perusahaan induk yang dimiliki sepenuhnya. Penggabungan Indosat dan Tri akan menyebabkan CK Hutchison menerima saham baru di Indosat Ooredoo hingga 21,8 persen dari Indosat Ooredoo Hutchison.
PT Tiga Telekomunikasi akan menerima saham baru Indosat Ooredoo hingga 10,8 persen dari Indosat Ooredoo Hutchison. Bersamaan dengan penggabungan bisnis, CK Hutchison akan mendapatkan 50 persen saham dari Ooredoo Asia dengan menukar 21,8 persen sahamnya di Indosat Ooredoo Hutchison untuk 33 persen saham di Ooredoo Asia.
Kemudian, CK Hutchison juga akan mendapatkan tambahan 16,7 persen kepemilikan di Ooredoo Group lewat transaksi senilai 387 juta dollar AS (sekitar Rp 5,5 triliun). Menyusul transaksi di atas, kedua perusahaan ini akan memiliki masing-masing 50 persen dari Ooredoo Asia, yang akan diberi nama baru, yaitu Ooredoo Hutchison Asia, serta memiliki 65,6 persen saham dan kendali atas Indosat Ooredoo Hutchison.
Sementara itu, perusahaan gabungan ini akan tetap terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dengan rincian, Pemerintah Indonesia memiliki 9,6 persen saham, PT Tiga Telekomunikasi Indonesia memiliki 10,8 persen saham, dan pemegang saham publik lainnya memiliki kira-kira 14,0 persen saham.
Posisi pimpinan setelah merger Pada akhir transaksi, Indosat Ooredoo Hutchison akan dikendalikan secara bersama-sama oleh Ooredoo Group (induk Indosat) dan CK Hutchison (induk Tri). Dengan persetujuan pemegang saham Indosat Ooredoo, kedua perusahaan ini juga akan menominasikan Vikram Sinha sebagai CEO dan Nicky Lee sebagai CFO Indosat Ooredoo Hutchison.
Ahmad Al-Neama akan tetap menjalankan tugasnya sebagai President Director and CEO Indosat Ooredoo, sedangkan Cliff Woo akan tetap bertugas sebagai CEO H3I hingga proses merger selesai. Selanjutnya, jika disetujui Indosat Ooredoo, Ahmad Al-Neama dan Cliff Woo akan duduk di Dewan Komisaris perusahaan gabungan. (kompas.com)