JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Aksi heboh seorang pria di Ambon menghancurkan keramik (tegel) trotoar viral di media sosial. Video tersebut diteruskan puluhan ribu kali di berbagai media sosial seperti WhatsApp, Instagram, hingga Facebook.
Video yang viral berdurasi 30 detik tersebut memperlihatkan seorang pria menghancurkan tegel trotoar di jalan dr. Tamaela, Negeri Urimesing, Kota Ambon. Tepatnya di depan gerai Alfa Midi kawasan Urimesing. Diketahui video itu mulai viral sejak Selasa, 9 November kemarin, setelah pria itu melakukan aksinya.
Dari video amatir yang dibagikan, terlihat pria dengan mengenakan jaket berwarna coklat ditutupi oleh helm merah tampak emosi dan mendekati lokasi trotoar yang hendak dihancurkan. Namun sebelum dihancurkan, ia sempat mengumbar kekesalannya yang memicu ia nekat menghancurkan tegel trotoar itu.
“Istri saya jatuh, mereka tidak mau mengobati istri saya,” katanya sambil dengan emosi mengayunkan palu dengan kasar ke lantai trotoar bercorak city of music itu. “Istri saya jatuh. Istri saya jatuh,” lanjutnya sambil beberapa kali mengayunkan palu berukuran besar untuk hancurkan tegel trotoar.
Warga yang mengabadikan video tersebut juga terlihat dalam rekaman turut mendukung aksi pria ini, sebelum akhirnya menyudahi rekamannya setelah sebagian trotoar dihancurkan. Dalam video amatir ini, sang pria yang belum diketahui identitasnya itu kesal dan emosi setelah istrinya terpeleset dan terpental jatuh karena ubin trotoar yang licin. Akibat peristiwa tersebut istri pria ini tengah menjalani perawatan karena mengalami patah pada lengannya.
Diketahui, proyek dengan anggaran 700 miliar rupiah yang bersuber dari pinjaman Provinsi Maluku lewat PT SMI ini telah memakan banyak korban, karena terpeleset dan jatuh. Sebelumnya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Maluku telah melapisi keramik ubin ini dengan anti slip (coating anti slip) di beberapa titik trotoar di Kota Ambon.
Coating tersebut dilakukan untuk mengurangi resiko para pelaku pejalan kaki terpeleset dan terpental pada trotoar tersebut. Namun begitu, belum seluruhnya tahap pengerjaan dilakukan karena membutuhkan waktu lima hingga tujuh hari pengerjaan.
Said, seorang warga yang kantornya berdekatan dengan lokasi tersebut mengatakan selain licin dan membahayakan keselamatan pejalan kaki, pembangunan trotoar berbahan keramik (tegel) di sejumlah titik di Kota Ambon ini dinilai mubazir. Ia mendesak agar permukaan trotoar yang menggunakan tegel bermotif alat musik itu harus dibongkar karena akan berjatuhan korban akibat terpeleset dan jatuh.
“Saya trauma karena beberapa kali hampir jatuh ketika berjalan di atas keramik trotoar itu karena memang sangat licin. Mungkin Pemerintah rencana untuk pejalan kaki harus terpental dan masuk rumah sakit sampai pada tingkat yang fatal dan itu sudah terjadi yang kita lihat saat ini,” kesal Said salah satu karyawan dari perusahan swasta di Kota Ambon, Selasa, 9 November 2021.
Pasca beredar video tersebut, belum ada keterangan resmi dari pihak pemerintah kota ambon. namun video pria ini telah viral di media sosial dan dibagikan puluhan ribu kali. (viva.co.id)