Diketahui, proyek dengan anggaran 700 miliar rupiah yang bersuber dari pinjaman Provinsi Maluku lewat PT SMI ini telah memakan banyak korban, karena terpeleset dan jatuh. Sebelumnya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Maluku telah melapisi keramik ubin ini dengan anti slip (coating anti slip) di beberapa titik trotoar di Kota Ambon.
Coating tersebut dilakukan untuk mengurangi resiko para pelaku pejalan kaki terpeleset dan terpental pada trotoar tersebut. Namun begitu, belum seluruhnya tahap pengerjaan dilakukan karena membutuhkan waktu lima hingga tujuh hari pengerjaan.
Said, seorang warga yang kantornya berdekatan dengan lokasi tersebut mengatakan selain licin dan membahayakan keselamatan pejalan kaki, pembangunan trotoar berbahan keramik (tegel) di sejumlah titik di Kota Ambon ini dinilai mubazir. Ia mendesak agar permukaan trotoar yang menggunakan tegel bermotif alat musik itu harus dibongkar karena akan berjatuhan korban akibat terpeleset dan jatuh.
“Saya trauma karena beberapa kali hampir jatuh ketika berjalan di atas keramik trotoar itu karena memang sangat licin. Mungkin Pemerintah rencana untuk pejalan kaki harus terpental dan masuk rumah sakit sampai pada tingkat yang fatal dan itu sudah terjadi yang kita lihat saat ini,” kesal Said salah satu karyawan dari perusahan swasta di Kota Ambon, Selasa, 9 November 2021.
Pasca beredar video tersebut, belum ada keterangan resmi dari pihak pemerintah kota ambon. namun video pria ini telah viral di media sosial dan dibagikan puluhan ribu kali. (viva.co.id)