JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – PT Piaggio Indonesia (PID) sebagai agen pemegang merek (APM) motor Vespa, Piaggio, Aprilia, dan Moto Guzzi di Tanah Air bakal memiliki fasilitas perakitan di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, yang mulai ngebul pada kuartal keempat tahun 2022. Ada empat permintaan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang untuk pabrik Piaggio Indonesia, apa saja?
Lokasi pabrik PT Piaggio Indonesia berjarak 35 kilometer dari timur Jakarta. Fasilitas yang bisa memiliki kemampuan produksi 10 ribu unit per tahun itu berdiri di atas lahan seluas 5,5 hektare.
“Pada tahap pertama, merek ikonik kami, Vespa akan menjadi produk fokus dari kegiatan operasional di fasilitas ini. Vespa pertama dari dan untuk Indonesia akan diluncurkan pada akhir 2022,” kata Marco Noto La Diega selaku Managing Director & Country CEO PID, di kawasan Jababeka, Cikarang, Jawa Barat, Selasa (9/11/2021).
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengapresiasi komitmen Piaggio Indonesia untuk berinvestasi di dalam negeri dengan mendirikan fasilitas perakitan.
“Ini adalah tahap awal, artinya ke depan akan lebih banyak lagi aktivitas, partisipasi, maupun investasi dari teman-teman Italia dalam hal ini Piaggio Indonesia. Ini tentu akan menjadi komitmen kita bersama untuk mengawal dan memfasilitasi bukan hanya dari Kemenperin tapi juga Kementerian Perdagangan, Kementerian Investasi, dan Kementerian Keuangan. Ini perlu kita kawal bersama,” ucap Agus dalam kesempatan yang sama.
Dalam kesempatan yang sama Agus juga menyenggol Piaggio soal strateginya ke depan setelah memiliki rencana membangun pabrik produksinya di Indonesia. Apalagi sebelumnya Piaggio memilih Vietnam sebagai basis produksi.
“Tadi di jalanan (perjalanan ke Jababeka) saya meminta staf saya (mengecek) proses produksi Piaggio di ASEAN ada di mana. Rupanya ada di Vietnam, ini suatu hal yang membuat kita tidak nyaman. Tapi paling tidak kita melihat komitmen Piaggio Indonesia, yang akan memulai hari ini dan terus menerus akan melakukan ekspansi,” kata Agus.
Pesan pertama, Menperin meminta pihak Piaggio Indonesia untuk meningkatkan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) supaya nilai bagi sektor otomotif bagi Indonesia bertumbuh. Meski belum diketahui kandungan komponen lokal yang akan dimiliki produk Vespa ‘Made In Cikarang’ ini.
“Dapat meningkatkan sebanyak-banyaknya industri komponen yang berbasis IKM, yang sudah saya sampaikan tadi kalau TKDN di atas 50 persen, saya berani mengeluarkan rekomendasi agar kabupaten Bekasi membeli Piaggio untuk ASN-nya,” kata Agus.
Permintaan kedua, Agus berharap Piaggio juga ikut memasuki transisi ke era elektrifikasi. Sejalan dengan road map pengembangan kendaraan listrik yang disusun Kementerian ESDM, di tahun 2030 motor listrik diproyeksikan 13 juta unit untuk motor listrik dan mobil listrik 2,2 juta unit. Secara global Piaggio sudah punya 2 model produknya lewat Vespa Elettrica dan Piaggio One.
“Tentu ini suka atau tidak suka dan ini masa transisi kita harus mengarah ke situ. Mendorong agar PT Piaggio Indonesia melakukan pengembangan elektrifikasi sepeda motor,” tegas Agus.
Permintaan yang ketiga, motor Piaggio buatan Indonesia bisa menjadi basis ekspor. Tentu hal ini diharapkan bisa menyumbang devisa bagi negara. “Ketiga yang cukup penting, kita berharap akan menjadikan Indonesia sebagai hub ekspor dari produk-produknya,” ucapnya.
Terakhir, Agus menyampaikan supaya pabrik Piaggio di Cikarang bisa menyerap tenaga dalam negeri. “Keempat, agar nanti para pekerja yang akan direkrut oleh PT Piaggio Indonesia ini berasal dari lokal,” tutur Agus. (detik.com)