Falsafah ‘Satu untuk Seribu’ Bagi Para Pemimpin

Abdul Jamil Al Rasyid - Mahasiswa Sastra Minangkabau FIB Unand Angkatan 2019.

‘Satu untuk Seribu’. Begitu ungkapan seorang guru yang mengajar terhadap muridnya. Ungkapan seperti ini tentu bisa dimaknai secara mendalam, karena ungkapan ini mengandung banyak arti. Satu sendiri memiliki arti sendiri, tunggal dan berdiri sendiri. Sedangkan seribu itu maksudnya banyak. Kita hidup diatas dunia tentu perlu memiliki jiwa sosial yang tinggi. Karena manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan dari manusia lain.

Oleh: Abdul Jamil Al Rasyid – Mahasiswa Sastra Minangkabau FIB Unand Angkatan 2019

Oleh karena itu, bisa dikatakan apabila seseorang itu berguna, maka dia bermanfaat bagi manusia lain. Tidak bermanfaat bagi satu orang saja melainkan banyak orang, makanya ungkapan seperti ini juga perlu diamalkan dalam kehidupan. Kita hidup diatas dunia tentu tidak bisa sendiri, tidak ada manusia hidup sendiri diatas dunia tanpa pertemanan, dan rasa sosial lainnya.

Ungkapan satu untuk seribu ini tentu wajib diamalkan apabila kita menjadi seorang pemimpin. Pemimpin yang baik perlu mengamalkan ini karena dia memiliki banyak anggota, maka kesejahteraan sebuah organisasi tergantung pemimpinnya. Apabila seorang pemimpin memiliki sifat yang egois dan mementingkan diri sendiri, maka berlawanan dengan ungkapan seperti diatas.

Satu untuk seribu ini juga berdampak terhadap karakter seorang pemimpin tersebut, apabila pemimpin tersebut lebih tau apa yang dikerjakan maka sebuah organisasi akan berjalan dan berkembang dengan pesat.

Ungkapan ini tidak berlaku bagi pemimpin/orang dalam tanda kutip hanya untuk mencari nama saja, terkadang seseorang diatas dunia hanya mementingkan nama dan jabatan saja, tidak mementingkan kepentingan manusia lainnya.

Apabila orang seperti ini maka sebuah organisasi tidak akan jalan, karena hal ini tentu berlawanan dengan makna yang terkandung dalam ungkapan diatas. Ungkapan itu bisa dikatakan sebagai falsafah yang wajib dianut oleh seorang pemimpin. Seorang pemimpin tentu harus bekerja lebih ekstra dibandingkan para anggota, seorang pemimpin tidak boleh memikul beban yang lebih ringan daripada anggota.

Oleh karena itu pemimpin yang notabene adalah ujung tombak dari sebuah organisasi tentu mementingkan kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi. Apabila pemimpin sudah mementingkan kepentingan pribadi maka lambat laun sebuah organisasi akan hancur, karena setiap pemimpin tentu memiliki rasa kebersamaan yang tinggi, rasa peduli yang tinggi dibandingkan hal lainnya.

Seorang pemimpin tentu harus tau detail dan bagaimana anggotanya. Maksudnya seorang pemimpin harus lebih tau karakter seorang anggota yang dipimpinnya. Kalau seorang pemimpin sudah tidak mengetahui kelebihan dan kekurangan setiap anggota maka organisasi tersebut tidak akan berkembang. Bagi pemimpin yang tidak menganut falsafah ini maka harus belajar dan memahami falsafah ini.

Karena setiap pemimpin tentu perlu mengetahui seberapa jauh berkembangnya sebuah organisasi dan para anggota. Hal ini adalah dasar dan yang paling utama ditanamkan jika kita menjadi seorang pemimpin.

Kita tentu di Minangakabau misalnya akan menjadi Mamak dari kemenakan kita, dan Ayah dari anak kita, dalam skala kecil seperti ini, kita harus paham akan hal ini, kita memimpin anak dan kemenakan tentu dengan cara berbeda seusai juga dengan falsafah” anak dipangku kamanakan dibimbiang”.

Sesuai dengan falsafah satu untuk seribu ini sendiri memiliki makna yaitu kita hidup tentu harus bermanfaat bagi banyak orang, oleh karena itu di Minagakabau saja kita bisa dipastikan sebagai seorang laki-laki akan menjadi pemimpin, maka hal ini perlu diketahui karena sebaik-baik manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi orang banyak.

Hal ini cukup menjelaskan bahwa menganut falsafah ini akan sangat dianjurkan apabila kita menjadi seorang pemimpin baik dalam hal kecil maupun masyarakat nantinya. (**)

*Penulis berdomisili di Padang Pariaman dan Santri Pondok Pesantren Madinatul Ilmi Nurul Ikhlas Patamuan, Tandikek.

Gabung WhatsApp Channel, Telegram Channel, dan follow juga Facebook, Instagram Radar Sumbar untuk update berita terbaru
Exit mobile version