Penemuan Batu Akik Berusia 2.000 Tahun di Yerusalem, Diperkirakan Dipakai untuk Stempel atau Cincin

Para ahli meyakini ukiran tersebut menggambarkan tanaman persimmon, salah satu bahan untuk membuat wewangian yang dipersembahkan di kuil atau candi kuno di Yerusalem

Batu kecubung dengan ukiran cabang tanaman dan burung ini diperkirakan berusia sekitar 2.000 tahun. Batu akik ini ditemukan di Yerusalem.(Eliyahu Yanai via BBC Indonesia)

JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Para arkeolog di kawasan Kota Lama di Yerusalem menemukan batu akik kecubung. Batu akik itu diyakini berusia 2.000 tahun.

Dikutip dari BBC, batu berwarna ungu ini berfungsi sebagai stempel atau bisa dipakai juga sebagai cincin. Pada batu ini diukir gambar cabang tanaman dan burung. Para ahli meyakini ukiran tersebut menggambarkan tanaman persimmon, salah satu bahan untuk membuat wewangian yang dipersembahkan di kuil atau candi kuno di Yerusalem.

Otoritas kepurbakalaan Israel mengatakan tanaman persimmon, yang di kitab suci juga disebut sebagai balsam atau bosem, dan tak ada hubungan dengan buah persimmon atau buah kesemek yang kita kenal sekarang, dimanfaatkan untuk membuat parfum mahal, obat, dan minyak gosok pada era antara 516 Sebelum Masehi hingga tahun 70.

Profesor Shua Amorai-Stark, salah satu penulis temuan kecubung di Yerusalem yang akan diterbitkan di jurnal ilmiah, mengatakan jika memang ukiran tanaman di batu akik kecubung itu memang tanaman persimmon seperti yang disebut di kitab suci, maka sang pemilik cincin stempel ini “adalah warga Yahudi yang kaya atau punya pengaruh karena kontrol perdagangan tanaman persimmon ketika itu sangat ketat”.

“Saya perkirakan pemiliknya punya ladang persimmon. Ketika ia mendatangi perajin yang membuat cincin, bisa jadi ia membawa cabang tanaman persimmon sehingga perajin bisa meniru tanaman ini saat mengukir batu akik tersebut,” kata Amorai-Stark

Gambar burung yang ditatah pada kecubung ini, menurut Amorai-Stark, mungkin saja adalah merpati. “Merpati dikenal sebagai motif yang positif dalam tradisi Yunani, Romawi, dan Yahudi. Merpati melambangkan kemakmuran, kebahagiaan, kebaikan, dan kesuksesan,” ujar Amorai-Stark.

Umur dari batu akik kecubung ini belum bisa diketahui secara akurat. Para pakar hanya memperkirakan usianya sekitar 2.000 tahun. Perkiraan itu merujuk kepada penggunaan perhiasan atau batu berharga adalah sesuatu yang lazim pada era Second Temple, yang mengacu pada periode antara 516 Sebelum Masehi hingga tahun 70 Masehi.

Bagi arkeolog Eli Shukron, yang melakukan penggalian di kawasan Kota Lama Yerusalem, temuan batu akik kecubung ini sangat penting. “Ini mungkin untuk pertama kalinya ditemukan ukiran tanaman (persimmon) yang sangat terkenal dan sangat berharga, yang selama ini hanya bisa kita baca dalam paparan sejarah,” ujar Shukron.

“Penelitian tentang temuan ini bisa menggambarkan secara sekilas kehidupan sehari-hari orang-orang yang hidup pada era Second Temple, pada masa-masa kejayaan Yerusalem,” kata Shukron. (detik.com)

Gabung WhatsApp Channel, Telegram Channel, dan follow juga Facebook, Instagram Radar Sumbar untuk update berita terbaru
Exit mobile version