JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi memastikan, stok barang kebutuhan pokok (Bapok) dalam kondisi sangat aman untuk menghadapi periode Natal dan Tahun Baru 2022 (Nataru). Saat ini rata-rata persediaan bapok tercatat lebih dari 1,5 bulan ke depan.
Hal ini disampaikan Mendag Lutfi saat memimpin Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Stabilisasi Harga dan Ketersediaan Barang Kebutuhan Pokok Menjelang Natal 2021 dan Tahun Baru 2022. Mendag Lutfi pun meminta seluruh Pemerintah Daerah memperkuat sinergi dengan Pemerintah Pusat, guna menghadapi potensi kenaikan permintaan menjelang Nataru.
“Rakornas digelar untuk memastikan stok seluruh barang kebutuhan pokok cukup dan harganya terjangkau menjelang Natal 2021 dan Tahun Baru 2022,” kata Lutfi dikutip dari keterangannya, dikutip Selasa, 16 November 2021.
Berdasarkan data dari 34 provinsi dan pelaku usaha barang kebutuhan pokok, dilaporkan bahwa stok dan pasokan seluruh komoditas barang kebutuhan pokok mencukupi dan harganya stabil. “Hanya beberapa komoditas yang harganya naik yaitu minyak goreng, cabai, dan telur ayam,” ujarnya.
Lutfi menjelaskan, kenaikan harga minyak goreng disebabkan harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dunia. Yang, meningkat signifikan sebesar 52,23 persen dibanding November tahun lalu. Sementara iut, kenaikan harga cabai disebabkan oleh mulai berkurangnya pasokan, karena musim panen raya mulai memasuki fase akhir.
Sedangkan, kenaikan harga telur ayam merupakan koreksi harga menuju ke harga normal setelah sempat anjlok beberapa waktu yang lalu. Lutfi menekankan pentingnya dukungan dan sinergi dari Pemerintah Daerah di seluruh Indonesia. Khususnya, dalam upaya stabilisasi harga dan pasokan barang kebutuhan pokok serta menjaga agar ekonomi tetap tumbuh selama pandemi.
Dia menilai, dukungan Pemerintah daerah sangat diperlukan untuk memastikan harga bapok stabil dan pasokan cukup. Serta menjaga kenyamanan berbelanja agar kegiatan ekonomi tetap berjalan normal. “Kemendag juga meminta pemerintah daerah untuk memastikan penerapan protokol kesehatan di pusat kegiatan ekonomi dijalankan dengan baik,” ujarnya. (viva.co.id)