Negara Lain Alami Gelombang Keempat, Jokowi Ingatkan Lonjakan Kasus COVID-19 di Indonesia

"Saya selalu sampaikan kepada menteri dan daerah, bukanya harus tahapan, tahapan, tahapan. Tidak usah tergesa-gesa buka semuanya"

Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Twitter/@jokowi)

JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta semua pihak tetap waspada terhadap lonjakan kasus COVID-19. Jokowi mencontohkan gelombang keempat COVID-19 di sejumlah negara.

“Saya kira negara-negara lain mengalami gelombang satu, gelombang dua, gelombang tiga, masih tambah lagi gelombang keempat. Inilah sekali lagi yang harus kita hati-hati, penuh kehati-hatian,” kata Jokowi saat menyampaikan pidato kunci di Kompas100 CEO Forum seperti disiarkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (18/11/2021).

Jokowi mewanti-wanti kepala daerah dan jajarannya untuk tak terburu-buru membuka kegiatan. Penanganan kasus COVID-19 harus menjadi pertimbangan.

“Saya selalu sampaikan kepada menteri dan daerah, bukanya harus tahapan, tahapan, tahapan. Tidak usah tergesa-gesa buka semuanya. Dilihat bagaimana positivity rate seperti apa, belum cukup, lihat BOR-nya di RS seperti apa. Cek lagi testing dan tracing di setiap daerah seperti apa. Semuanya kita memang harus hati-hati,” ujar Jokowi.

Perkembangan COVID-19

Jokowi bersyukur kasus COVID-19 di Indonesia sudah melandai. Dia mengingat lagi saat Indonesia mencapai puncak kasus COVID-19 tertinggi pada beberapa waktu lalu.

“Perkembangan COVID hari ini kita patut syukuri kita bisa kembali ke pertengahan Juli yang lalu saat kasus harian kita 56 ribu, betapa sangat meloncatnya saat itu hanya dalam waktu 2-3 minggu langsung berada di puncak 56 ribu. RS pontang-panting, urusan oksigen, urusan obat. Tapi memang kuncinya menurut saya adalah gotong royong, kerja bersama-sama, solidaritas antar seluruh elemen bangsa, dan itu sudah kita tunjukkan di Juli, Agustus, September, dan kita bisa lakukan itu,” ujar Jokowi.

“Dan sekarang, kemarin kasus harian sudah di angka kurang-lebih 500, 400, 300 dalam seminggu ini. Ini yang patut kita syukuri,” sambung Jokowi.

Jokowi Bicara Disrupsi

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga berbicara mengenai dunia yang saat ini menghadapi ketidakpastiaan tinggi. Dunia, kata Jokowi, berada pada posisi keragu-raguan dan kompleksitas masalah yang tinggi.

“Baik yang berkaitan dengan perubahan iklim, yang dikhawatirkan akan memunculkan krisis pangan. Semua negara sekarang ini juga takut karena inflasi di negara-negara, semua negara naik. Orang juga takut dengan tapering off, dan bingungnya negara-negara sekarang ini berkaitan dengan global supply chain yang ternyata kita ketergantungan hanya pada 1, 2, 3 negara dan kesulitan kontainer hampir semua negara,” ujar Jokowi.

Jokowi menyebut kondisi ini sebagai disrupsi yang mengacaukan. Jokowi mengajak semua pihak untuk terus meningkatkan kewaspadaan. “Inilah disrupsi yang memang sangat mengacaukan dan kompleksitasnya semakin tambah, semakin tambah. Oleh sebab itu, kita semuanya harus mengantisipasi, harus mempersiapkan diri, harus hati-hati, tetapi juga tidak usah terlalu ketakutan,” ujar Jokowi. (detik.com)

Exit mobile version