JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Ketua Terpilih Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Adib Khumaidi berpendapat pandemi virus corona (COVID-19) di Indonesia akan selesai apabila pada Natal dan Tahun baru 2022 (Nataru) nanti tidak ada lonjakan kasus COVID-19 yang terjadi di seluruh daerah.
Adib sekaligus mewanti-wanti agar tingkat disiplin masyarakat terhadap protokol kesehatan (prokes) 3M harus dipertahankan bahkan ditingkatkan untuk mencegah lonjakan kasus COVID-19 pada Nataru mendatang. 3M yang dimaksud adalah memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
“Jangan mencoba untuk mengurangi standar (prokes), sampai kapan? ya kita berharap dan parameter yang selalu saya sampaikan, di Desember Januari ini jika tidak ada lonjakan kasus positif dan tidak ada lonjakan kasus pasien yang ada di perawatan. Mudah-mudahan kita bisa selesai dengan pandemi COVID-19,” kata Adib dalam acara daring yang disiarkan melalui kanal YouTube Lawan Covid19 ID, Rabu (24/11).
Adib juga mengaku pihaknya sebagai garda terdepan sudah menyiapkan sejumlah amunisi sebagai bekal menghadapi potensi gelombang tiga COVID-19 di Indonesia pada akhir atau awal tahun nanti. Persiapan itu seperti SDM tenaga kesehatan hingga manajemen rumah sakit terhadap fluktuasi pasien COVID-19 yang dirawat inap.
Kendati demikian, Adib juga tetap mendorong pemerintah pusat dan daerah untuk tetap mencukupi kebutuhan para tenaga kesehatan apabila memang benar-benar terjadi lonjakan kasus nanti. Pemenuhan kebutuhan itu seperti alat kesehatan, badan medis habis pakai, hingga oksigen.
“Saya yakin teman-teman di lapangan, di daerah sudah bisa melakukan upaya itu. Kenapa? kita sudah belajar banyak, bulan Januari bulan Juli pada kenaikan kasus kemarin. Kesiapan-kesiapan kita dan bagaimana upaya koordinasi itu yang harus tetap diupayakan sehingga kita akan siap kalau ada lonjakan kasus,” ujarnya.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sebelumnya juga menyebut Indonesia baru bisa dikatakan berhasil mengendalikan pandemi virus corona di Indonesia apabila tidak ada lonjakan kasus COVID-19 pada saat libur Natal di akhir 2021 serta libur Idulfitri pada pertengahan 2022.
Budi mengatakan demikian, lantaran Indonesia sampai saat ini belum berhasil melewati momen dua hari raya itu tanpa lonjakan kasus COVID-19 yang begitu signifikan, dan tercatat menelan banyak korban yang berujung kematian. Budi melanjutkan, strategi jitu untuk menuju Indonesia berhasil mengendalikan pandemi COVID-19 adalah dengan disiplin menjalankan tiga strategi. Yang pertama upaya surveilans pemerintah melalui program testing, tracing, dan treatment (3T).
Yang kedua masyarakat yang disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan 3M yang meliputi memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Serta yang ketiga adalah dengan program vaksinasi COVID-19 nasional. (cnnindonesia.com)