“Uang kita sendiri saja tidak digunakan kok ngejar-ngejar orang lain untuk uangnya masuk. Logikanya nggak kena. Uang kita sendiri dihabiskan, realisasikan segera. Habis waduh udah enggak ada APBD, APBN udah enggak ada, baru mencari investor untuk uang datang. Logika ekonominya seperti itu,” ungkapnya.
Presiden mengatakan, jika anggaran daerah dapat segera direalisasikan dan kemudian membuka investasi maka akan memberikan dampak yang berlipat baik bagi daerah maupun negara. Lebih lanjut, Jokowi juga menyampaikan defisit APBN saat ini mencapai Rp 548 triliun.
“Sebagian dari APBN itu ditransfer ke daerah sebanyak Rp 642 triliun, baik ke provinsi, ke kabupaten, dan ke kota. Uangnya ada di APBD bapak ibu dan saudara semuanya. Ada di APBD provinsi, ada di APBD kabupaten, ada di APBD kota,” kata dia.
Karena itu, ia ingin agar daerah segera menggunakan dana tersebut. Jokowi juga meminta agar baik kementerian/lembaga dan juga pemerintah daerah meninggalkan ego sektoral dan memiliki visi dan keinginan yang sama untuk memajukan daerah maupun Indonesia. (republika.co.id)