JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Setidaknya 52 orang tewas dalam kecelakaan di salah satu tambang batu bara di kawasan Siberia, Rusia, pada Kamis (25/11).
Seorang petugas tanggap darurat mengatakan kepada TASS bahwa seluruh 52 orang yang berada di dalam situs penambangan itu saat kejadian tewas, termasuk penambang dan enam personel penyelamat. “Berdasarkan informasi awal, tak ada orang yang selamat di tambang itu,” ujar sumber itu, sebagaimana dikutip AFP.
Sumber itu mengatakan bahwa saat kejadian, secara keseluruhan ada 285 orang di dalam kawasan tambang Listvyazhnaya yang terletak di Kemerovo tersebut. Sebagian besar orang yang berada di kawasan itu berhasil dievakuasi, tapi sejumlah pejabat mengatakan bahwa ada 35 penambang tak ditemukan.
Hingga saat ini, belum diketahui pasti penyebab kecelakaan tersebut. Meski demikian, sejumlah media Rusia melaporkan bahwa debu yang terperangkap di ventilasi terbakar hingga menyebabkan situs tambang dikepung asap. Salah satu jaksa Rusia mengatakan kepada kantor berita RIA Novosti bahwa ada dugaan percikan api dari kebakaran debu itu memicu ledakan metana.
Pihak berwenang sebenarnya langsung menerjunkan personel penyelamat setelah insiden terjadi. Namun, tak lama setelah itu, tim penyelamat langsung ditarik karena ancaman ledakan lanjutan.
Komite Penyelidikan Rusia lantas menggelar penyelidikan besar-besaran. Hingga kini, mereka sudah menahan tiga orang, termasuk satu direktur tambang dan wakilnya. “Selama penyelidikan awal, diketahui bahwa orang-orang yang ditahan itu melanggar aturan keselamatan industri,” demikian pernyataan Komite Penyelidikan Rusia.
Begitu besar insiden ini, pemerintah setempat sampai-sampai menetapkan masa berkabung selama tiga hari mulai Jumat (26/11) pagi. “Ini merupakan tragedi besar,” ujar Presiden Vladmir Putin kepada pemimpin Serbia, Aleksandar Vucic.
Kecelakaan di situs tambang di Rusia sendiri memang kerap terjadi karena standar keamanan buruk, kekurangan pengawasan, dan peralatan yang sudah usang. Salah satu kecelakaan tambang paling mematikan dalam beberapa tahun belakangan terjadi di Raspadskaya di Siberia. Dalam kecelakaan pada 2010 itu, setidaknya 91 orang tewas dan 100 lainnya terluka. (cnnindonesia.com)