Pengetatan jalur masuk
Israel mengatakan akan melarang masuknya semua orang asing ke negara itu, dan memperkenalkan kembali teknologi pelacakan telepon kontra-terorisme untuk menahan penyebaran varian tersebut.
Meskipun ahli epidemiologi mengatakan pembatasan perjalanan mungkin sudah terlambat untuk menghentikan Varian Omicron beredar secara global, banyak negara di seluruh dunia. Itu termasuk Amerika Serikat, Brasil, Kanada, dan negara-negara Uni Eropa, yang mengumumkan larangan atau pembatasan perjalanan di Afrika selatan pada Jumat (26/11/2021).
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) dan Departemen Luar Negeri AS pada Sabtu menambahkan pembatasan perjalanan yang diumumkan sebelumnya oleh Washington, menyarankan agar tidak bepergian ke delapan negara Afrika selatan.
Juga pada Sabtu (27/11/2021), Australia mengatakan akan melarang non-warga negara yang telah berada di sembilan negara Afrika selatan untuk masuk. Tatap ada karantina 14 hari yang diawasi untuk warga negara Australia yang kembali dari sana. Jepang dan Inggris mengatakan mereka memperluas pembatasan perjalanan ke lebih banyak negara Afrika. Sementara Korea Selatan, Sri Lanka, Thailand, Oman, Kuwait, dan Hongaria mengumumkan pembatasan perjalanan baru.
Afrika Selatan khawatir pembatasan itu akan merugikan pariwisata dan sektor ekonomi lainnya, kata kementerian luar negeri Sabtu (27/11/2021). Pemerintah Afrika Selatan juga menyatakan sedang menjalin hubungan dengan negara-negara yang telah memberlakukan larangan perjalanan, untuk membujuk mereka mempertimbangkan kembali.
Ketimpangan vaksin
Varian baru ini juga menyoroti perbedaan dalam seberapa jauh populasi dunia divaksinasi. Bahkan ketika banyak negara maju memberikan booster dosis ketiga, kurang dari 7 persen orang di negara berpenghasilan rendah menerima suntikan Covid-19 pertama mereka, menurut kelompok medis dan hak asasi manusia.
Seth Berkley, CEO Aliansi Vaksin GAVI yang bersama WHO memimpin inisiatif Covax untuk mendorong distribusi vaksin yang adil, mengatakan vaksin penting untuk menangkal munculnya lebih banyak varian virus corona.
“Meskipun kita masih perlu tahu lebih banyak tentang Varian Omicron, kita tahu bahwa selama sebagian besar populasi dunia tidak divaksinasi, varian akan terus muncul, dan pandemi akan terus berlanjut,” katanya dalam sebuah pernyataan kepada Reuters. “Kita hanya akan mencegah munculnya varian jika kita mampu melindungi semua populasi dunia, bukan hanya bagian yang kaya.” (kompas.com)