Bourla membandingkan situasinya dengan skenario awal tahun ini ketika Pfizer dan mitranya asal Jerman, BioNTech, mengembangkan sebuah vaksin dalam 95 hari ketika ada kekhawatiran soal formula sebelumnya tidak manjur melawan varian Delta, meskipun versi itu pada akhirnya tidak digunakan.
Ditegaskan Bourla bahwa vaksin Pfizer yang kini beredar ‘sangat efektif’ terhadap varian Delta. Dia menambahkan bahwa perusahaannya diperkirakan akan mampu memproduksi 4 miliar dosis vaksin pada tahun 2022 mendatang. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada Senin (29/11) waktu setempat, memperingatkan bahwa varian Omicron menimbulkan risiko ‘sangat tinggi’ secara global.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada Senin (29/11) waktu setempat, memperingatkan bahwa varian Omicron menimbulkan risiko ‘sangat tinggi’ secara global. Bourla pun menyatakan dirinya juga ‘sangat yakin’ bahwa pil antivirus yang baru-baru ini diluncurkan oleh Pfizer akan bekerja sebagai perawatan untuk penularan yang dipicu oleh adanya mutasi, termasuk Omicron.
Disebutkan bahwa di antara para pasien berisiko tinggi yang baru terinfeksi Corona dan dirawat selama tiga hari sejak timbulnya gejala, pil Pfizer telah terbukti mengurangi rawat inap atau kematian hingga nyaris 90 persen. (detik.com)