Masih Ingat dengan Izet, Begini Kesehariannya di Rutan Anak Air Kelas IIB Padang

Izet saat melaksanakan ibadah di masjid Rutan Anak Air Padang. (IST)

PADANG, RADARSUMBAR,COM – Masih ingat dengan Izet? Preman yang viral gegara memalak sopir truk di Padang. Sejak menjadi warga binaan Rutan Anak Air Kelas IIB Padang, Izet lebih sering beribadah. Hari-harinya tidak lagi seperti di luaran yang selalui diisi dengan kegiatan negatif. Kini ia lebih sering menghabiskan waktu di masjid rutan, melaksanakan shalat dan membaca Al Quran.

Izet mencoba membuktikan janjinya untuk berubah dan menjadi orang yang lebih baik. Selama di penjara, pria yang memiliki nama lengkap Zetrizal itu, lebih banyak menghabiskan hari-harinya dengan kegiatan positif. Tidak lagi seperti kebiasaan dulu yang sering mabuk dan memalak para sopir truk untuk bisa beli minuman keras (miras). Ia bertekad keluar dari penjara akan mencari pekerjaan dan uang yang halal.

“Dulu, uang saya dapatkan dengan cara haram. Bisa dikatakan tidak ada dengan cara halal,” kenang Izet kepada radarsumbar.com, Selasa (30/11/2021).

Ia mengaku kondisinya saat ini jauh lebih baik ketika ia berusaha untuk istiqamah dan terus membiasakan diri melaksanakan kewajiban shalat lima waktu dan mengaji.

Ia tak mau ambil pusing kalau ada orang lain yang mengolok-olok perubahannya tersebut. Baginya, perubahan baik terhadap dirinya sudah cukup, daripada harus mendengar tanggapan miring orang-orang di sekitar. “Niat tulus dari hati adalah hal yang paling penting. Biarlah apa kata orang, mungkin ini merupakan hidayah dari Yang Maha Kuasa kepada saya,” kata dia.

Izet divonis 6 bulan penjara. Hukuman tersebut sudah dia jalani lebih dari separuhnya. Tinggal 40 hari lagi Izet bebas. Ia berjanji akan berubah.

Terpisah, Kepala Rutan Anak Air Kelas IIB Padang Muhammad Mehdi menjelaskan, rutan bertanggung jawab memfasilitasi warga binaan dengan kegiatan-kegiatan positif, seperti kegiatan keagamaan yakni pesantren. Warga binaan diharapkan dapat berubah menjadi pribadi yang lebih baik saat berada kembali di lingkungan masyarakat.

“Perubahan pada diri Izet sesuai dengan keinginan dan tujuan dari penjara itu sendiri yakni awal perubahan. Namun semua tergantung dari niat warga binaan itu sendiri apakah ia benar-benar mau berubah atau tidak,” ungkap dia.

Ia menyebut, selain kegiatan keagamaan rutan juga menyediakan wadah lain yang bisa mendukung warga binaan untuk berkreasi dan mempunyai keterampilan dan kemampuan. Sehingga keluar tahanan mereka memiliki kemampuan untuk membuka lapangan pekerjaan baru atau berwirausaha. “Harapan kita, warga binaan keluar dari sini (penjara) tidak lagi masuk ke sini,” tegas dia. (rdr-007)

Gabung WhatsApp Channel, Telegram Channel, dan follow juga Facebook, Instagram Radar Sumbar untuk update berita terbaru
Exit mobile version