PADANG, RADARSUMBAR.COM – Pemuda Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI) Sumatera Barat menegaskan akan mengawal kehadiran Ustadz Abdul Somad (UAS) ke Payakumbuh kendati mendapatkan penolakan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
“Kami akan terus mengawal kehadiran UAS dan mendukung gerakan keilmuan yang berbasis pada tradisi intelektual Minangkabau. Kehadiran beliau sangat penting dalam upaya ini,” tegas Ketua Umum Pemuda PERTI Sumbar Muhammad Arif dikutip dari laman sumbarmadani.com, Minggu (20/10/2024).
Arif menegaskan, UAS adalah ulama PERTI yang berkomitmen terhadap pengembangan keilmuan Islam yang berpahamkan Ahlu Sunnah Wal Jamaah. “Sebagai ulama PERTI, masa dilarang datang ke tanah kelahiran PERTI sendiri. Apalagi beliau juga punya silsilah darah Minangkabau, artinya UAS bukan tamu, beliau adalah orang dalam,” tuturnya.
Ia menyebut, UAS diundang oleh lembaga Al-Husam, bukan oleh pasangan calon (paslon) atau tim sukses Pilkada. Al-Hhusam adalah lembaga keilmuan yang digagas oleh kader-kader muda PERTI dengan tujuan menghidupkan kembali tradisi keilmuan Islam berbasis budaya Minangkabau.
“UAS diundang untuk kegiatan dakwah, peletakan batu pertama, dan penggalangan donasi pembangunan halaqah Al-Husam. Ini murni kegiatan untuk tujuan keilmuan Islam, bukan kampanye politik,” tegas Arif.
Arif menyayangkan jika MUI sebagai lembaga yang dihormati dalam urusan agama, tidak mendukung kedatangan UAS yang berkomitmen untuk memperkuat kegiatan keilmuan di Sumbar.
“Seharusnya MUI berada di garda depan dalam mendukung kegiatan seperti ini, apalagi UAS adalah ulama nasional yang memiliki rekam jejak positif dalam dakwah. Tapi MUI justru gegabah dengan mengeluarkan keputusan tanpa tabayyun terlebih dahulu,” tambahnya.
“Kalau memang ada keraguan soal kegiatan ini, MUI seharusnya melakukan verifikasi terlebih dahulu, bukan langsung menolak tanpa dasar yang kuat,” sambungnya.
Ia berharap, MUI Payakumbuh dan Sumbar dapat membuka ruang dialog atau musyawarah dengan pihak Al-Husam sebagai penyelenggara, dan manajemen UAS Sumbar untuk mencari jalan tengah yang terbaik demi kepentingan persatuan umat. (rdr)