“Sekali lagi santri bisa menjadi apa saja asalkan terus berjuang, terus berusaha dan tidak menyerah. Semua pasti bisa diraih,” tegasnya.
Tema Hari Santri tahun ini, “Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan”, menjadi sorotan dalam pidato Menag. Beliau menjelaskan bahwa tema ini mengajak para santri untuk melanjutkan perjuangan para pendahulu dalam membangun bangsa.
“Seperti bait dari kitab Alfiyah tersebut, tema ‘Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan’ adalah sebuah penegasan bahwa santri masa kini memiliki tugas untuk meneruskan perjuangan para pendahulu yang telah berjuang tanpa kenal lelah demi kemerdekaan dan keutuhan bangsa,” imbuh Prof. Nasaruddin.
Menag Nasaruddin juga menekankan pentingnya peran santri sebagai agen perubahan. Santri diharapkan mampu memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan bangsa. Dengan ilmu pengetahuan dan nilai-nilai agama yang kuat, santri diharapkan mampu menjadi generasi emas yang membawa Indonesia ke arah yang lebih baik.
“Jika para pendahulu berjuang melawan penjajah dengan angkat senjata, maka santri saat ini berjuang melawan kebodohan dan kemunduran dengan angkat pena,” jelasnya.
Apel Hari Santri 2024 menjadi momentum untuk mengapresiasi peran santri dalam pembangunan bangsa. Para santri telah memberikan kontribusi yang sangat besar bagi Indonesia, baik di bidang pendidikan, sosial, maupun ekonomi. (rdr/detik)