PADANG, RADARSUMBAR.COM – Pulau pagang merupakan salah satu pulau yang berada di bagian paling utara kawasan Mandeh, Kabupaten Pesisir Selatan. Pulau pagang menjadi salah satu destinasi bahari favorit di Sumatera Barat (Sumbar). Hampir setiap hari wisatawan selalu berkunjung dan menginap, apalagi di saat weekend dan libur Nasional, jumlah kunjungan meningkat tajam hingga ratusan orang.
Keindahan daratan pulau, perairan laut yang bersih, biaya liburan yang ekonomis, akses yang mudah dicapai dan fasilitas yang disediakan pengelola menjadi daya tarik tersendiri wisatawan untuk tetap konsisten berkunjung ke pulau ini. Rata-rata wisatawan yang berkunjung menginap di home stay dan kamar untuk backpacker yang disediakan pengelola, banyak pula yang memilih menggunakan tenda di area camping ground.
Ada beberapa atraksi yang bisa dilakukan wisatawan di pulau ini, mulai dari memancing, berenang, main donat dan banana boat, main jet ski, snorkling dan diving serta beberapa atraksi lainnya yang dapat diakses wisatawan dengan tarif terjangkau. Menjadi salah satu destinasi wisata bahari favorit menjadi beban tersendiri bagi pengelola Pulau Pagang untuk bisa memberikan pelayanan dan keindahan alam perairan yang terbaik untuk para wisatawan.
Perairan laut yang bersih memang agak sedikit kontradiksi dengan kondisi ekosistem terumbu karang dibawahnya. Secara keseluruhan kondisi kehidupan terumbu karang di Pulau Pagang dalam keadaan rusak. Mengingat hal tersebut diatas, LP2M UNP pada pertengahan tahun 2020 mulai menggagas dan merencanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat dengan dukungan dari Kemendikbud Ristek Dikti.
Yakni, melaksanakan Program Minangkabau Coral Center yang bekerjasama dengan Komunitas Minangkabau Diver, UNP Diving Club, UKM Diving Proklamator Universitas Bung Hatta, komunitas Andespin Sungai Pinang dan kelompok masyarakat wisata di Sungai Pisang yang lokasi pelaksanaan programnya dilakukan di Pulau Pagang mulai dari tanggal 1 hingga 3 Desember 2021 kemarin.
Program ini juga mengajak berkolaborasi dengan lima orang guru dan 25 orang siswa dan siswi dari SD 13 Sungai Pisang. Tujuannya, untuk mengedukasi anak-anak sekolah dasar dan usia dini untuk mengenal serta meningkatkan kesadaran menjaga kehidupan ekosistem terumbu karang yang berada di wilayah perairan mereka.
Ketua LP2M UNP, Yohandri pada saat pembukaan kegiatan menyampaikan rasa salut dan bangganya atas pelaksanaan program yang baru pertama kali ini dilaksanakan. Dia mendorong agar program ini dilanjutkan kedepannya dengan ikut dibantu oleh LP2M UNP, karena program ini akan berdampak besar terhadap kebaikan lingkungan bawah laut, pengelola pulau, wisatawan dan masyarakat.
Sementara, Mabruri Tanjung selaku Instruktur Selam, Ketua Komunitas Minangkabau Diver dan Koordinator Pelaksana Kegiatan mengatakan, program ini harus berkelanjutan sampai benar-benar terwujud ideal sebagaimana yang di cita-citakan bersama menjadi Pusat Informasi dan Edukasi Terumbu Karang berbasis Ekowisata Bahari pertama di Sumatera Barat.
Tanjung menyampaikan untuk mewujudkan cita-cita tersebut diperlukan dukungan dan kerjasama dari semua pihak termasuk dari pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan dan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. Karena keberhasilan program ini akan menjadi kebanggan masyarakat Sumatera Barat dan bisa menjadi contoh baru pendekatan untuk kegiatan serupa kedepannya.
“Program Minangkabau Coral Center yang dilaksanakan saat ini menurut beliau menelan biaya yang cukup besar dengan menggunakan beberapa variasi media kerangka besi untuk transplantasi dan menggunakan sekitar 2000 stek terumbu karang,” kata Tanjung.
Wakil Gubernur Uda Audy Joinaldy pada saat kunjungan audiensi dengan koordinator lapangan menyampaikan, Pemprov Sumbar sangat mendukung program Minangkabau Coral Center. Menurutnya, program-program seperti ini akan berdampak sangat baik untuk lingkungan dan masyarakat di wilayah pesisir serta bisa ikut mendukung program Pemprov Sumbar di sektor perikanan dan kelautan.
Menariknya, media transplantasi karang tersebut adalah kerangka besi miniatur dari Kapal Selam KRI Nanggala 402 yang tenggelam dalam tugas negara beberapa waktu lalu. Ini merupakan perwujudan dari rasa belasungkawa para penyelam Sumbar kepada para prajurit TNI Angkatan Laut yang gugur pada peristiwa tersebut. (rdr)