JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Otoritas Prancis membebaskan seorang pria yang diduga sebagai tersangka pembunuhan wartawan Arab Saudi, Jamal Khashoggi, tahun 2018 lalu. Pembebasan dilakukan setelah otoritas Prancis mengakui adanya kesalahan identitas terkait pria itu.
Seperti dilansir AFP, Kamis (9/12/2021), Kedutaan Besar Saudi di Paris menyatakan pria yang membawa paspor dengan nama Khalid al-Otaibi itu bisa ‘dengan cepat’ menuju ke Riyadh setelah dibebaskan pada Rabu (8/12) waktu setempat. Disebutkan bahwa diplomat Saudi mengunjungi pria itu selama dia ditahan otoritas Prancis.
Kepolisian perbatasan Prancis menangkap pria itu di bandara utama Paris pada Selasa (7/12) waktu setempat, saat dia bersiap menaiki penerbangan ke Riyadh.
Sejumlah sumber kepolisian dan kehakiman Prancis awalnya menuturkan kepada media bahwa pria itu adalah Khalid al-Otaibi yang diburu di bawah surat perintah penangkapan internasional karena menjadi bagian tim pembunuh bayaran yang membunuh Khashoggi di Konsulat Saudi di Istanbul, Turki.
“Verifikasi mendalam untuk menentukan identitas orang ini telah memungkinkan kami untuk menyatakan bahwa surat perintah itu tidak berlaku untuknya,” ucap kepala jaksa wilayah Paris, Remy Heitz, dalam pernyataannya mengakui adanya kesalahan. “Dia telah dibebaskan,” imbuhnya.
Hal ini memupuskan harapan para aktivis dan keluarga Khashoggi yang menganggap penahanan itu sebagai terobosan besar dalam perjuangan untuk membawa para pelaku pembunuhan ke pengadilan.
“Saya hanya ingin mengatakan bahwa saya akan terus mencari keadilan apapun yang terjadi,” tegas tunangan Khashoggi, Hatice Cengiz, kepada AFP saat dimintai komentar.
Nama yang Sangat Umum
Turki merilis Red Notice dari Interpol, yang mengarah pada surat perintah penangkapan internasional, untuk 26 orang yang diduga terkait pembunuhan keji terhadap Khashoggi yang mantan kontributor The Washington Post. Dalam pernyataan pada Selasa (7/12) malam, Kedutaan Saudi di Paris menegaskan bahwa pria yang ditangkap ‘tidak ada kaitannya dengan kasus yang bersangkutan’ dan menuntut pembebasan segera pria itu.
Seorang sumber keamanan di Saudi menambahkan bahwa nama ‘Khalid al-Otaibi’ merupakan nama yang sangat umum di Saudi, dan bahwa sosok al-Otaibi sebenarnya tengah menjalani masa hukuman di dalam penjara Saudi bersama dengan ‘seluruh terdakwa dalam kasus ini’.
Direktur Eksekutif kelompok pro-demokrasi DAWN yang didirikan Khashoggi, Sarah Leah Whitson, menyebut kesalahan penangkapan itu menunjukkan ‘ketidakmampuan yang luar biasa’ dari Kepolisian Prancis. Namun dia menekankan apa yang disebutnya ‘kabar baik’.
“Sekarang MBS (Putra Mahkota Saudi Pangeran Mohammed bin Salman-red) dan 18-20 pembunuh bayarannya yang dihukum tahu dengan pasti bahwa mereka tidak bisa pergi ke Prancis, sebagian besar Eropa, atau Amerika Serikat, tanpa menghadapi penangkapan, pengaduan, pembekuan aset, larangan perjalanan,” sebutnya. (detik.com)