Pengadaan Bogie Set di PT INKA, Andre Rosiade Minta Menteri BUMN Gunakan Perusahaan Dalam Negeri

Padahal kita tahu bahwa kita harus memberikan kesempatan produk dalam negeri

Anggota DPR RI Andre Rosiade saat Rapat Dengar Pendapat Komisi VI DPR RI dengan Menteri BUMN di Gedung DPR RI, Senin (4/11/2024). (Foto: Tangkapan layar video)

JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Anggota DPR RI asal Sumbar H Andre Rosiade mendorong Kementerian BUMN menggunakan perusahaan dalam negeri untuk pengadaan bogie set di PT Industri Kereta Api atau PT INKA (Persero). Pasalnya, ada beberapa perusahaan BUMN yang Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dari produknya sudah mencapai 40 persen dan sudah memenuhi kriteria seperti yang dipersyaratkan dalam pengadaan barang dan jasa.

“Ini ada aspirasi dan masukan soal pengadaan bogie set di PT INKA (Persero). Kita tahu ada dua BUMN kita yakni PT Barata Indonesia (Persero) dan PT Boma Bisma Indra (Persero) itu telah mencapai TKDN sampai dengan 40 persen. Kita tahu berdasarkan peraturan perundang-undangan kalau TKDN nya sampai 40 persen ini merupakan barang yang wajib digunakan dalam pengadaan barang dan jasa. Saat ini produk bogie dari PT Bharata Indonesia (Persero) dan PT Boma Bisma Indra (Persero) sudah diekspor ke 12 negara sejak 2018,” ungkap Wakil Ketua Komisi VI DPR RI ini saat Rapat Dengar Pendapat Komisi VI DPR RI dengan Menteri BUMN di Gedung DPR RI, Senin (4/11/2024).

Andre Rosiade berharap, Kementerian BUMN mengurangi kebiasaan impor pengadaan barang dan jasa di perusahaan-perusahaan yang ada di Kementerian BUMN dan memperbanyak penggunaan produk dalam negeri.

“Nah, saat ini Pak Menteri, PT Bharata berkesempatan mengikuti pengadaan bogie set di INKA sejak 2024, tapi saat ini belum ada keputusan. Yang didengar kabar burung, PT INKA ingin memenangkan pengadaan ini dari China. Impor lagi, impor lagi,” sesal Sekretaris Fraksi Gerindra MPR RI ini.

Demi kemajuan produk dalam negeri, Andre menyebut sudah saatnya pemerintah memberi kesempatan bagi perusahaan-perusahaan lokal ikut ambil bagian dalam pengadaan proyek di kementerian ataupun lembaga negara.

“Padahal kita tahu bahwa kita harus memberikan kesempatan produk dalam negeri, itu satu. Yang kedua, kalau bicara harga memang mungkin PT Bharata dan PT Boma Bisma ini lebih mahal sedikit sekitar 20 persen. Tapi kan demi kemajuan produk dalam negeri tidak ada salahnya kita diberi kesempatan untuk anak negeri, tolong ini dipertimbangkan”.

“Jangan sampai karena ada fee, janji-janji fee angin maut, akhirnya terpengaruh. Ini tolong catatan Pak Menteri. Karena sekali lagi kita, tadi disampaikan Buk Restu dan teman-teman yang lain, bagaimana kita kalau bisa benar-benar industri dalam negeri ini bisa maju. Bukan lagi kita selalu main barang impor terus,” kata Wakil Ketua Fraksi Gerindra DPR ini.

Apalagi kata Andre, Presiden RI Prabowo Subianto selalu mengingatkan agar kita selalu mencintai produk dalam negeri dan mewujudkan swasembada, serta mengurangi ketergantungan dengan barang impor.

“Apalagi Pak Prabowo saja, pangan saja ingin berswasembada. Makanya Presiden Republik Indonesia ke-8 kemarin dalam kunjungan kerja pertamanya itu langsung ke Merauke untuk memastikan kita ini berdaulat pangan dan bisa berswasembada pangan,” tutur Andre Rosiade. (rdr)

Gabung WhatsApp Channel, Telegram Channel, dan follow juga Facebook, Instagram Radar Sumbar untuk update berita terbaru
Exit mobile version