Apakah Ada Nabi di Indonesia? Ustaz Felix Siauw Beri Penjelasan

Ada satu postingan di akun instagram @medyrenaldi yang sudah mendapatkan 57.6 ribu like dan 362 komentar mnjadi buah bibir di kalangan masyarakat. 

Ustaz Felix Siauw. (dok. istimewa)

Ustaz Felix Siauw. (dok. istimewa)

RADARSUMBAR.COM – Masalah agama memang menjadi permasalahan yang menarik untuk dibahas. Mulai dari perdebatan nabi dan rasul, ditambah dengan kepercayaan yang beragam.

Ada satu postingan di akun instagram @medyrenaldi yang sudah mendapatkan 57.6 ribu like dan 362 komentar mnjadi buah bibir di kalangan masyarakat.

Postingan yang mengundang Ustad Felix Siauw tersebut lantan menjadi bahan pembicaraan di tengah masyarakat, terlebih membahas soal keberadaan Nabi di Indonesia.

Berawal dari pertanyaan apakah pernah nabi yang hidup di Indonesia? Sang ustad langsung saja menjawab, ada ratusan ribu nabi di dunia dan wajib diketahui ada 25.

“Setidaknya, ada 124 ribu nabi dan rasul di dunia ini, 313 diantaranya adalah rasul. Nabi itu bisa siapa saja. Mungkinkah ada  nabi di Indonesia, jawabannya bisa jadi,” jelas Ustad Felix.

Dia kemudian menjelaskan analogi nabi dan rasul itu seperti dengan mencontohkan Musa dan Harun. Menurutnya, Rasul adalah orang yang membawa Risalah.

“Musa adalah nabi dan rasul karena membawa risalah dan kitab, sedangkan, Harun adalah nabi, tapi bukan rasul,” ucapnya.

Dia tidak memungkiri keberadaan nabi ada dimana saja, termasuk di Indonesia. “Biasanya mereka memiliki sifat lemah lembut dan bisa menyelamatkan semua orang,” paparnya.

Sementara itu, secara ajaran Islam yang sahih, tidak ada nabi setelah Nabi Muhammad SAW, baik di Indonesia maupun di tempat lain.

Al-Qur’an dan Hadis, Nabi Muhammad SAW disebut sebagai nabi terakhir (Khatamun Nabiyyin), yang berarti tidak akan ada nabi atau rasul setelah beliau.

Namun, dalam sejarah Indonesia, ada beberapa kelompok atau individu yang mengklaim dirinya sebagai nabi atau penerima wahyu setelah Nabi Muhammad.

Klaim-klaim ini tentu saja bertentangan dengan ajaran Islam yang benar. Misalnya:

  1. Ahmadiyah: Salah satu contoh adalah kelompok Ahmadiyah yang mendakwa adanya nabi setelah Nabi Muhammad, yaitu Mirza Ghulam Ahmad. Mereka mengklaim bahwa Mirza Ghulam Ahmad adalah seorang nabi atau pembaharu, tetapi ajaran ini dianggap sesat oleh sebagian besar ulama Islam di Indonesia dan dunia, karena bertentangan dengan keyakinan bahwa Nabi Muhammad adalah nabi terakhir.
  2. Tuhan Yang Maha Esa dan aliran-aliran sesat: Beberapa kelompok lain di Indonesia juga pernah muncul dengan klaim-klaim semacam ini. Mereka mungkin mengklaim bahwa mereka menerima wahyu atau wahyu baru, tetapi lagi-lagi klaim seperti ini bertentangan dengan ajaran Islam yang sahih.

Secara keseluruhan, klaim adanya nabi setelah Nabi Muhammad SAW adalah tidak benar menurut ajaran Islam.

Umat Islam yang mengikuti ajaran yang sahih, baik di Indonesia maupun di seluruh dunia, meyakini bahwa Nabi Muhammad adalah nabi terakhir, dan tidak ada nabi atau rasul setelah beliau. (rdr)

Exit mobile version